Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Klinik Estetik Ini Awalnya Dirintis di Surabaya, Kini Sukses Merambah 12 Kota

"Untuk bertahan, perusahaan harus punya value. Itu kuncinya. Bisnis ini akan terus bertumbuh karena sepanjang ada peradaban manusia."

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Klinik Estetik Ini Awalnya Dirintis di Surabaya, Kini Sukses Merambah 12 Kota
ISTIMEWA
Lanny Juniarti, founder dan owner Miracle 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Jatuh bangun merintis bisnis amat dirasakan dokter Lanny Juniarti, ketika dia merintis bisnis klinik estestik Miracle di Kota Surabaya, pertengahan 1990-an lalu.

Kini bisnisnya berkembang dan berbiak menjadi 18 buah di 12 kota besar di Indonesia dengan pelanggan  mulai dari pengusaha sampai selebriti.

Miracle dirintis pertama kali oleh Lanny Juniarti di Jl Bengawan 39 Surabaya yang dia dirikan pada 25 Juli 1996.

Kini klinik ini menjelma menjadi merk 100 persen lokal yang dikenal di Tanah Air dan sukses berkiprah di bisnis klinik kecantikan dengan brand yang dipersepsikan bagus oleh konsumen.

Salah satu kunci sukses berbisnis perawatan kecantikan menurut Lanny Juniarti, adalah konsisten pada segmen yang digarap. Yakni, segmen menengah atas, sejak awal dirintis sampai sekarang.

"Karenanya, saya selalu selektif saat akan membuka klinik baru. Banyak yang mengajak saya kerjasama, ada juga yang ingin bekerja sama untuk bisa mendapatkan lisensi dari saya, tapi saya tetap selektif. Karena bisnis ini membidik segmen middle up, purchasing power (daya beli) masyarakat di kota tersebut tetap harus saya lihat dan saya riset," kata dr Lanny Juniarti di Jakarta, Selasa (2/8/2016).

Menurutnya, perjalanan bisnis Miracle tahun ini menapaki 20 tahun.

BERITA REKOMENDASI

Dia mengibaratkan perjalanan tersebut sebagai perjalanan dari remaja menuju dewasa muda dan menurutnya itu adalah sebuah pencapaian untuk menapaki babak baru dalam berbisnis.

"Jika usia 17 tahun itu adalah usia dari anak-anak ke remaja, usia 20 tahun adalah usia menuju dewasa muda.Kita harus menjadi lebih wise (bijak). Lebih tahu apa yang kita mau," kata Lanny.

"Sebagai perusahaan yang terjun di bisnis kecantikan, kami berusaha membantu pelanggan tidak hanya menjadi tampil lebih cantik, tapi juga menjadi pribadi yang lebih percaya diri," bebernya.

"Jadi tidak hanya physically improved, karena bisnis kita adalah beyond aesthetic industry. Karenanya kita mengambil tema The Jewel of Indonesian Beauty," imbuhnya.

Recurring income


Lanny yang duduk sebagai president director di grup Miracle menegaskan, mengelola bisnis klinik kecantikan seperti Miracle, adalah bisnis kepercayaan dan loyalitas yang bertumpu pada kepuasan pelanggan.

Karenanya, dia sependapat jika bisnis semacam ini adalah bisnis yang bertumpu pada recurring income (pendapatan yang berulang).

Artinya, bisnis ini sangat mengandalkan kepuasan pelanggan. Jika mereka puas, mereka akan datang lagi dan merekomendasikan klinik ini ke orang lain dan orang-orang terdekatnya.

"Persaingan bisnis klinik kecantikan sekarang makin keras. Pelanggan kami sebagian besar adalah kaum wanita. Perang harga, price war pasti terjadi.Tapi saya percaya, harga bukan segalanya. Bisnis kita bisnis recurring income yang berasal dari pelanggan yang loyal yang merekomendasikan ke orang lain," ungkapnya.

Apa resepnya tetap kokoh mengelola bisnis ini?

"Untuk bertahan, perusahaan harus punya value. Itu kuncinya. Bisnis ini akan terus bertumbuh karena sepanjang ada peradaban manusia, keinginan tampil cantik selalu ada. Ke depan kita akan lakukan aktivasi ke 18 cabang kami," kata Lanny.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas