ASDP Cabang Aceh Tingkatkan Kualitas Layanan Penyeberangan Lintas Komersial
Peningkatan fasilitas layanan di atas kapal harus dilakukan mengingat persaingan layanan penyeberangan semakin ketat
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Aceh terus meningkatkan layanan penyeberangan yang menjadi andalan masyarakat Aceh, khususnya untuk menuju Kota Sabang yang terletak hampir paling ujung Indonesia di wilayah barat.
Adapun Kapal Motor Penyeberangan (KMP) BRR yang beroperasi perdana awal tahun 2009 setelah diresmikan oleh mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, menjadi salah satu armada andalan di lintasan komersial Ulee Lheue – Balohan yang dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Aceh.
“Sudah tujuh tahun KMP BRR melayani masyarakat Aceh di lintasan Ulee Lheue – Balohan ini. Kami akan terus meningkatkan layanan penyebrangan di wilayah ini, utamanya fasilitas pelayanan kepada seluruh pengguna jasa di atas kapal,” kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Danang S Baskoro, dalam keterangan persnya, Rabu (31/8/2016).
Peningkatan fasilitas layanan di atas kapal harus dilakukan mengingat persaingan layanan penyeberangan semakin ketat, dimana di lintasan Ulee Lheue – Balohan dari Kota Banda Aceh menuju Sabang ini juga beroperasi kapal cepat.
Lintasan ini cukup potensial, karena menghubungkan Kota Banda Aceh dengan Kota Sabang yang menjadi salah satu destinasi pariwisata favorit yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Di Kota Sabang yang terletak di Pulau Weh ini terdapat titik lokasi perhitungan Nol Kilometer Indonesia dimulai.
Tentunya, kehadiran ASDP di Aceh sangat penting dalam menunjang akses transportasi masyarakat dengan tariff yang terjangkau.
Cabang Aceh sendiri saat ini melayani dua lintasan yakni Balohan-Ulee Lheue (komersil) dan Ulee Lheu
e-Lamteng (perintis) dengan tiga kapal yang beroperasi yakni, KMP BRR, KMP Papuyu, dan KMP Tanjung Burang. KMP BRR berukuran 911 GT menjadi armada andalan di lintasan Ulee Lheue – Balohan dengan frekuensi 3 trip per hari berkecepatan 10 knot.
Fasilitas yang disediakan, ruang kelas penumpang bisnis dan eksekutif dengan total kapasitas penumpang 377 orang dan 25 unit kendaraan.
“Agar bisa terus bertahan, Cabang Aceh memang harus lebih inovatif dalam meningkatkan kualitas layanan di atas kapal. Khususnya, untuk KMP Papuyu dan KMP Tanjung Burang, diharapkan dapat ditambah kecepatannya, dari hanya 7 knot menjadi 8-9 knot, agar dapat berkompetisi lebih baik dengan kapal cepat,” ujar Danang.
Capai Target
Selanjutnya, Cabang Aceh yang masuk kategori Kelas B sendiri optimistis dapat mencapai target pendapatan dan laba bersih signifikan hingga akhir tahun sehingga dapat berkontribusi lebih besar kepada perseroan.
Tahun ini, Cabang Banda Aceh menargetkan total pendapatan sebesar Rp 31,5 miliar, dengan laba bersih hingga akhir tahun sebesar Rp 6,8 miliar.
“Realisasi hingga Juli cukup baik. Cabang Aceh sudah membukukan pendapatan sebesar Rp 15,6 miliar atau 50 persen dari target, dan pencapaian laba bersih sebesar Rp 4 miliar atau sekitar 59 persen dari target. Kami yakin bisa mencapai target hingga akhir tahun,” kata GM PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Banda Aceh Imam Habinajud.
Secara keseluruhan pada Semester I-2016, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berhasil membukukan laba bersih Rp 88,5 miliar atau tumbuh 22 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebesar Rp 72,5 miliar.
Perseroan juga berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 1,11 triliun atau tumbuh 3 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,08 triliun.
Tahun 2016, perseroan membidik target pendapatan sebesar Rp 2,6 trilliun atau tumbuh 118 persen dibandingkan realisasi tahun 2015 sebesar Rp 2,2 triliun.
Sedangkan laba bersih perseroan ditargetkan sebesar Rp 248 miliar hingga akhir tahun ini, atau tumbuh 110 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 224 miliar.