Tax Amnesty Belum Mampu Dorong Penjualan Properti
"Mereka masih window shopping, belum membeli," kata Theresia Rustandi, Sekretaris Perusahaan PT Intland Development Tbk (DILD).
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Meski dana repatriasi yang masuk sudah triliunan rupiah, namun hingga kini belum ada pengaruh ke bisnis properti. Para investor rupanya masih sekedar melihat-lihat proyek properti yang ditawarkan pengembang.
Menurut Theresia Rustandi, Sekretaris Perusahaan PT Intland Development Tbk (DILD), hingga kini belum ada dana besar masuk ke proyek properti pengembang ini. "Mereka masih window shopping, belum membeli," katanya kepada KONTAN, Rabu (31/8/2016).
Meski masih sekedar bertanya, menurut Theresia, keberadaan dana repatriasi ini membuat minat pasar terhadap properti makin tumbuh.
Incaran proyek properti dari investor dana repatriasi ini terbilang beragam, mulai dari proyek perkantoran, apartemen hingga proyek perumahan.
Kondisi serupa juga PT Pikko Land Development Tbk alami. Apalagi pengembang ini tengah menjajakan salah satu proyek apartemen di wilayah Jakarta, yakni Signature Park Grande.
Menurut Silvana, Direktur Keuangan Pikko Land Development, sudah banyak investor yang menanyakan proyek tersebut. Namun, hingga kini, belum ada yang merealisasikan pembelian proyek tersebut.
"Meski begitu, ini cukup membantu (penjualan proyek)," katanya ke KONTAN.
Harun Hajadi, Managing Director Grup Ciputra memaklumi bila belum ada dana repatriasi yang masuk ke proyek properti. Soalnya, yang bakal terjadi sebenarnya adalah keberadaan dana repatriasi ini sejatinya bisa membantu bisnis properti. Ia mengakui, sulit menjadikan properti sebagai penampung dana repatriasi.
"Kami hanya menyediakan tempat investasi," timpalnya.
Ferry Salanto, Associate Director Colliers International menyarankan ke pada pengembang supaya jangan terlalu jor-joran mengeluarkan proyek properti untuk bisa menjaring dana repatriasi. Ia khawatir, kondisi ini bisa membuat pasar properti jadi oversupply yang bisa pasar menjadi stagnan.
Makanya, Theresia maupun Harun sepakat bila efek dari aliran dana repatriasi diharapkan mulai terasa pada kuartal IV 2016 mendatang.
Dana repatriasi ini masih tahap awal, yang diharapkan mengalir lebih deras lagi.
Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri