Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pekan Depan, Indeks Saham Diprediksi Masih Bearish

"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan terus menguji level MA50 dan resistance bearish trend dengan range pergerakan 5.210-5.360."

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pekan Depan, Indeks Saham Diprediksi Masih Bearish
Harian Warta Kota/henry lopulalan
Petugas sekuritas memantau pergerakan saham di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (19/1/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih dalam tren bearish pada perdagangan pekan depan.

Indikator teknikal relative strenght Index (RSI) masih belum mengkonfirmasi sinyal reversal meskipun pada penutupan pekan ini IHSG bergerak naik.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal, IHSG sedang menguji kembali level MA50 pada perdagangan hari ini, Jumat (16/9/2016).

Indikator stocashtic masih bergerak positif meskipun indikator RSI masih belum mengkonfirmasi sinyal reversal.

Secara tren, IHSG masih belum berhasil keluar dari tren bearish selama masih berada dibawah level 5.360 sebagai resistance bearish trend line.

"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan terus menguji level MA50 dan resistance bearish trend dengan range pergerakan 5.210-5.360." kata Lanjar dalam riset, Jumat (16/9).

Pada akhir pekan ini, IHSG ditutup naik 1,95 poin atau 0,04% ke level 5.267,77 dengan volume perdagangan yang cenderung moderat. Capital out flow investor asing pada minggu ini cukup tinggi.

Berita Rekomendasi

Hari ini tercatat net sell Rp 140,37 miliar, sehingga total capital out flow yang terjadi pada minggu ini sebesar Rp 1.89 triliun.

Mayoritas bursa Asia ditutup menguat mengakhiri pekan ini. Prospek naiknya suku bunga AS tahun ini berkurang setelah beberapa data penjualan ritel di AS mengecewakan menjadi faktor pendorong penguatan bursa Asia.

Investor pun berspekulasi positif pada pada keputusan Bank of Japan (BoJ) memperluas pelongaran pada minggu depan.

Sedangkan bursa Eropa dibuka dengan pelemahan seiring penurunan harga minyak setelah pasokan minyak di AS meningkat.

Data ekonomi yang akan menjadi sentimen di awal pekan depan di antaranya output sektor konstruksi dan neraca pembayaran di Eropa, sedangkan data ekonomi di Asia cenderung sepi menanti keputusan BoJ mengenai pelonggaran kebijakan.

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas