Hati-hati Tren Perusahaan E-Commerce Akan Menghilang
BKPM mencatat banyak start up company dan e-commerce bertambah dari 2015 hingga pertengahan 2016.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat banyak start up company dan e-commerce bertambah dari 2015 hingga pertengahan 2016.
Karena bisnis digital saat ini sedang digandrungi banyak pelaku usaha.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengimbau kepada para pelaku usaha yang ingin melakukan investasi pada sektor e-commerce. Karena trennya bisa berubah membuat bisnis tersebut tidak diminati lagi.
"Saya kira investasi di digital meningkat terus tapi tentunya ada siklusnya," ujar Lembong di kantor BKPM, Jakarta, Selasa (20/9/2016).
Lembong mengakui tren e-commerce masih terlihat menjanjikan saat ini. Namun saat siklus berhenti, investor di sektor tersebut akan beralih kepada usaha lain yang lebih menjanjikan dan naik daun nantinya.
"Jadi kemarin mungkin ada sedikit euforia di startup dan digital. Kalau saya pribadi mau waspada hati-hati," ungkap Lembong.
Mantan Menteri Perdagangan itu pun mengingatkan bagi para pelaku usaha e-commerce dan yang bergerak di bidang digital, agar segera mencari ide baru untuk bisa bertahan di era keterbukaan informasi sekarang ini.
Karena pada saat sang penanam modal hengkang, mereka sudah punya usaha baru.
"Saya sih imbau startup dan pengusaha digital waspada kalau nantinya funding tiba-tiba berkurang, harus ada kesiapan untuk antisipasi itu," jelas Lembong.