Industri Makanan dan Minuman Paling Siap Hadapi Masyarakat Ekonomi Asean
Kontribusi sebesar 40 persen pasar di Asean, Indonesia merupakan pasar yang sangat penting
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri makanan dan minuman (mamin) di Indonesia memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Sektor tersebut menjadi satu dari sejumlah sektor yang dijadikan prioritas pemerintah dalam mendorong industri sebagai penggerak ekonomi nasional dan merupakan salah satu industri yang pertumbuhannya tinggi.
"Sektor industri mamin berkontribusi sebesar 31,20 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas," kata Christopher Eve, Presiden Direktur PT UBM Pameran Niaga Indonesia di Jakarta, Kamis (22/9/2016).
Dikatakannya, industri makanan dan minuman juga dinilai paling siap dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Dengan kontribusi sebesar 40 persen pasar di Asean, Indonesia merupakan pasar yang sangat penting," katanya.
Fakta ini mendorong UBM menyelenggarakan Food ingredients (Fi) Asia 2016 yang berlangsung di Jakarta Internasional Expo – Kemayoran hingga berakhir Jumat (23/9/2016) besok.
"Ini wujud komitmen mempertemukan para pengusaha terkemuka, pemasok, pembeli, dan professional makanan dan minuman lainnya dari seluruh penjuru dunia,” katanya.
Dengan area pameran seluas 5 Hall (Hall A1-A3 dan Hall D1-D2), Fi Asia 2016 akan menarik perhatian 15.000 pengunjung yang hadir untuk bertemu dengan lebih dari 650 peserta pameran dari 50 negara dan kawasan di dunia.
Fi Asia 2016 menyediakan sejumlah program yang memudahkan peserta dan pengunjung mengidentifikasi elemen-elemen yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis mereka melalui Business Matching Service, Innovation Zone, Food Product Development Competition, dan Innovation Tour.
Pengunjung juga dapat menemukan aneka kategori bahan baku makanan A hingga Z mulai dari produk sereal, pewarna, produk susu, pengemulsi, perasa, pemanis, vitamin, dan masih banyak lagi.