Tindaklanjuti Kunjungan Jokowi ke China, LNG Benoa dan CCCC Investasi Rp 1,2 Triliun
CCCC sebagai perusahaan konstruksi infrastruktur nomor 1 di China bekerja sama mendukung Pemerintah secara optimal dalam pembangunan infrastruktur
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Keberadaan Benoa LNG Terminal, kembali menorehkan prestasi dan menjadi magnet bagi para investor luar negeri.
Hari ini, Jumat (23/9/2016), telah dilakukan penandatanganan MOU antara PT Pelindo Energi Logistik dengan China Communication Construction Company, Ltd.
Direktur PT Pelindo Energi Logistik Gembong Primadjaja menyatakan, MOU ini sendiri merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke China beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungan Presiden, ada 3 kesepakatan yang dihasilkan. Di antaranya, mengembangkan investasi untuk manufaktur dan infrastruktur di Indonesia.
CCCC sebagai perusahaan konstruksi infrastruktur nomor 1 di China bekerja sama mendukung Pemerintah secara optimal dalam pembangunan infrastruktur energi di Indonesia.
"Untuk di sini nilai investasinya Rp 1,2 triliun. Dan itu investasi kombinasi antara Pelindo dan CCCC Ltd," ucapnya, Jumat (23/9/2016).
Disebutkannya, apabila CCCC pernah melakukan pembangunan infrastruktur berupa jembatan Suramadu, misalnya saja.
Dan memang, atas kerjasama ini, Presiden Jokowi mengapresiasi cukup baik. Dan kerjasama ini merupakan prestasi yang luar biasa, dan harus didukung oleh PLN serta secepatnya diimplementasikan pada tempat yang lain.
"Dan kami memang sedang berupaya untuk membangun LNG di beberapa tempat lain. Seperti di Surabaya untuk mesupport hingga ke Semarang yang nilai investasinya mencapai 12 Triliun," tandasnya.
Untuk diketahui, sebagai perusahaan publik, CCCC Ltd yang merupakan perusahaan infrastruktur pemerintah China, telah menyiapkan capital expenditure (capex) senilai USD 20 Miliar, dengan fokus lebih besar untuk membangun infrastruktur.
CCCC Ltd saat ini juga tercatat sebagai perusahaan di bidangnya ketiga terbesar di dunia dan telah mencatatkan pendapatan sebesar USD 54,8 Miliar pada 2015 lalu. (ang)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.