Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bisnis Grup Djarum Meraksasa Pasca-Krisis Ekonomi

Pasar rokok yang besar di Indonesia membuat bisnis Djarum bisa tumbuh dan menjadikannya salah satu pebisnis rokok terbesar di Tanah Air.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bisnis Grup Djarum Meraksasa Pasca-Krisis Ekonomi
MAXMANROE.COM
Martin Hartono, satu dari tiga putra Mahkota di Grup Djarum 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pepatah pendiri Grup Djarum, Oei Wie Gwan mendapat tempat khusus di kantor pusat PT Djarum yang berada di KS Tubun, Jakarta Barat: Selalu ada jalan keluar... jangan pernah putus asa. 

Bisa jadi kalimat Oei Wie Gwan inilah yang menjadi bejal dari kedua anaknya: Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono, untuk bisa mengembalikan keterpurukan usaha rokok yang sudah dirintis sang ayah.

Pelan namun pasti, kedua kakak beradik ini mulai mengembangkan bisnis rokok, khususnya rokok kretek.

Pasar rokok yang besar di Indonesia membuat bisnis Djarum bisa tumbuh dan menjadikannya salah satu pebisnis rokok terbesar di Tanah Air.

Tahun 2015 lalu, Djarum menggenggam 20% pangsa pasar rokok nasional.

Hasil dari melinting dan meracik produk rokok ini membuat Djarum bisa lebih leluasa mengembangkan bisnis di luar ranah rokok.

Di bisnis elektronik, Djarum mencoba  peruntungan di bisnis tersebut dengan mengibarkan merek dagang Polytron.

Berita Rekomendasi

Sempat turun naik, produk Polytron, terutama televisi warna hemat energi dan produk audio sempat menguasai pasar nasional di era 1980-an, bahkan sampai sekarang.

Keinginan Djarum untuk lebih ekspansif di luar rokok semakin menjadi. Meski saat krisis ekonomi 1998 hampir seluruh perusahaan kakap terpuruk, pebisnis rokok termasuk Djarum, masih bisa mengepulkan asap.

Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri) mencatat, kala itu, industri rokok kretek menguasai lebih dari 90 persen pasar rokok lokal.

Tapi setelah pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 109/2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan, peta industri rokok nasional berubah.

Sejumlah pebisnis rokok mulai memikirkan langkah lanjut untuk mengamankan bisnis. Termasuk Djarum.

"Pasar rokok, gitu-gitu saja. Tumbuh, tapi cukai juga naik. Aturannya  aturannya juga sangat ketat," kata Victor R Hartono, anak tertua Budi Hartono.

Masuk ke bank dan properti

Halaman
123
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas