Grup Astra Ngebet Garap Bisnis Properti
Astra International akan mengembangkan proyek properti terpadu di atas lahan seluas 70 hektare di Cakung, Jakarta Timur.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- PT Astra International Tbk (ASII) semakin serius menggeluti bisnis properti. Setelah memulai debut mengembangkan gedung perkantoran dan apartemen elite di kawasan Sudirman Jakarta Pusat, konglomerasi bisnis ini bersiap melanjutkan ekspansi ke proyek berikutnya.
Astra International akan mengembangkan proyek properti terpadu di atas lahan seluas 70 hektare di Cakung, Jakarta Timur.
Proyek ini hasil kerja bareng PT Astra Land Indonesia dengan anak usaha PT Modernland Realty Tbk, yakni PT Mitra Sindo Makmur.
Keduanya berkongsi mendirikan perusahaan patungan dengan porsi saham masing-masing 50%.
Yovi Natawi, Corporate Communication Astra Land Indonesia, menyebut, proyek perdana perusahaan ini akan meluncur pada kuartal IV tahun depan.
Yovi masih belum bersedia merinci soal proyek yang akan dibangun tersebut.
Tapi, merujuk ke proyek sejenis yang sudah berjalan, properti terpadu biasanya terdiri atas residensial dan komersial yang menyatu dalam satu kawasan. "Tahap perencanaan segera dimulai," katanya, Minggu (16/10/2016).
Astra Land juga belum mau membeberkan belanja modal yang akan untuk mengembangkan proyek tersebut.
Yang jelas, untuk mengakuisisi lahan dari Modernland Realty, pihaknya harus merogoh kocek Rp 3,4 triliun.
Hubungan Investor ASII Tira Ardianti mengatakan, sampai pertengahan tahun ini, capex segmen lain, terutamanya properti sudah mencapai sekitar 800 miliar.
"Tahun ini capex sektor lain-lain itu Rp 1,9 triliun," ujar Tira, Minggu (16/10/2016).
Astra sepertinya memang ingin ngebut di bisnis properti. Awalnya, capex sektor lainnya di tahun ini Rp 1,6 triliun.
"Astra senantiasa mempertimbangkan pilihan yang ada untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan properti Indonesia yang cukup besar di masa mendatang. Jadi, tergantung dinamika bisnis yang ada," terang Tira.
Astra Land tertarik ekspansi ke Cakung karena melihat potensi bisnis di wilayah tersebut. Apalagi daerah di Jakarta Timur ini sudah tersambung infrastruktur, seperti jalan tol.