Bernvestasilah di Properti Agar Anda Mendapatkan Sumber Pendapatan Berulang-ulang
“Kalau tujuannya untuk pendapatan sampingan, maka sewa properti adalah pilihan bentuk investasi yang tepat"
Editor: Choirul Arifin
Anda berniat mengumpulkan pendapatan berulang dari menyewakan properti? Kalau ya, tentu Anda perlu memiliki properti untuk disewakan terlebih dahulu.
Jadi, persiapkan dana untuk membeli atau membangun properti tersebut. Tapi ingat, jangan asal menggunakan dana milik keluarga, lho.
Perencana keuangan Tatadana Consulting Diana Sandjaja mengingatkan, pastikan modal untuk membeli atau membangun properti bukan berasal dari dana yang sudah ada tujuan keuangannya.
“Apalagi kalau tujuan keuangan sudah dekat, kurang dari tiga tahun, sebaiknya tidak menyentuh uang tersebut,” tegas dia.
Perencana keuangan dan CEO Fokus Finansial Ruben Sukatendel menyebut, sebaiknya dana modal awal investasi properti adalah dana lebih yang belum ada alokasinya.
“Lebih baik bila modal awalnya adalah dana tunai yang memang disiapkan untuk investasi,” kata dia.
Bila ingin investasi properti tapi dana masih kurang, Anda bisa memanfaatkan fasilitas kredit bank. Tapi ingat, dengan asumsi Anda tidak memiliki utang lain, cicilan kreditnya tidak boleh lebih dari 30% pendapatan per bulan.
Selain itu, kalau Anda berutang untuk modal investasi properti, Anda harus benar-benar memperhitungkan aspek bisnisnya.
Idealnya, pendapatan dari investasi bisa digunakan untuk membayar cicilan utang ke bank setiap bulan plus pendapatan bagi Anda.
Setelah memiliki modal yang cukup, Anda bisa memilih, apakah membeli properti dari pengembang atau bangun sendiri. Tiap pilihan memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri.
Beli dari pengembang
Salah satu keuntungan membeli properti dari pengembang adalah Anda jadi punya lebih banyak pilihan. Anda bisa memilih kondotel, rumah tinggal, apartemen atau kos.
Investasi kondotel termasuk pilihan yang paling gampang. Pasalnya, Anda tinggal membayar harga unit kondotel dan tidak perlu pusing mencari penyewa. Operator pengelola kondotel yang akan berjibaku mencari penyewa.
Cuma, modal untuk investasi kondotel cukup besar. Harga kondotel rata-rata berkisar Rp 1–Rp 2 miliar per unit. Selain itu, laba yang diperoleh bakal tipis karena keuntungan dibagi antara pengembang, operator hotel dan investor.