Operator Terapkan Strategi Tarif, Bisnis Telekomunikasi Diyakini Tetap Akan Berkibar
"Kemajuan telekomunikasi akan membawa kemajuan yang lebih besar sektor-sektor lain khususnya ekonomi dan kehidupan berbangsa dan bernegara"
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pasar telekomunikasi di Indonesia saat ini terus membesar dan diprediksi masih akan terus bertumbuh seiring dengan bertambahnya jumlah pengguna layanan telekomunikasi, termasuk pengguna layanan data.
Terkait dengan sinyalemen penurunan pemdapatan di keseluruhan Industri telekomunikasi seperti pendapat yang dikemukakan salah satu anggota Badan Pemeriksa Keuanghan (BPK), Plt Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Noor Iza mengatakan, penurunan tersebut belum akan turun dalam jangka panjang.
"Seandainya saja penyelenggara dalam industri telekomunikasinya menurunkan tarif kepada penggunanya sebesar 3 sampai 5 persen, maka mengikuti hukum ekonomi, pendapatan penyelenggara dan industri tetap tidak menurun karena akan mengalami ceteris paribus dimana permintaan dan kebutuhan pengguna telekomunikasi akan membesar," kata Noor Iza dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Jumat (28/10/2016).
Sebelumnya, ada dugaan akan terjadi penurunan revenue di dalam Industri telekomunikasi sebesar 10 persen atau setara dengan Rp 14 triliun yang mengakibatkan menurunnya pula pendapatan negara dari sektor ini.
Noor Iza menambahkan, sektor telekomunikasi adalah sektor bisnis yang bersifat enabler alias pendorong pertumbuhan sektor-sektor lainnya.
"Kemajuan telekomunikasi akan membawa kemajuan yang lebih besar sektor-sektor lain khususnya ekonomi dan kehidupan berbangsa dan bernegara," kata dia.
Dia menambahkan, industri telekomunikasi perlu ditempatkan sebagai nilai produksi yang bukan untuk diri nya sendiri bukan untuk sektor telekomunikasi itu sendiri.
"Nilai produksi dari industri telekomunikasi akan memberikan dampak kenaikan nilai produksi di sektor-sektor ekonomi, sosial dan budaya. Setiap keterhubungan di dalam telekomunikasi berarti membawa kenaikan produkfitas akan barang atau jasa yang dilayaninya," ungkap Noor Iza.
Dia menunjuk contoh temuan faktual di lapangan. Misalnya strategi promosi oleh operator telekomunikasi melalui skema tarif yang sangat murah kepada pelanggan dan dilakukan secara terus menerus dengan skema yang berubah-ubah.
Menurutnya, strategi semacam itu sengaja dilakukan industri telekomunikasi karena ada keyakinan bahwa pendapatan yang akan mereka raih tidak akan menurun. "Bahkan mereka menggunakan skema tersebut untuk melakukan daya tarik kepada masyarakat untuk menggaet pelanggan baru," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.