Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Korupsi dan Pungli di Indonesia Sangat Menakutkan Investor

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong mengingatkan korupsi dan pungutan liar sebagai musuh investasi.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Y Gustaman
zoom-in Korupsi dan Pungli di Indonesia Sangat Menakutkan Investor
Warta Kota/henry lopulalan
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong memberikan sambutan dalam pembukaan Indonesia Knowledge Forum (IKF) V 2016 di SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2016). Forum ini merupakan bagian dari komitmen BCA dalam mendukung pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Warta Kota/henry lopulalan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong mengingatkan korupsi dan pungutan liar sebagai musuh investasi.

Para investor sangat memperhatikan betul budaya korupsi dan pungli selain aspek infrastruktur sebelum menanamkan modalnya di Indonesia.

"Di saat negara berebutan mencari investor, salah satu aspek yang dipertimbangkan penananam modal selain infrasturuktur, kemanan perpajakan, juga korupsi," ujar Lembong saat penutupan International Business Integrity Conference 2016 di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Thomas mengingatkan, para pemodal enggan berinvestasi jika korupsi dan pungli tinggi, meski aspek infrastruktur sangat memadai. BKPM di bawah kendalinya fokus untuk realisasi investasi.

BKPM sekarang ini menghadapi kendala karena para investor tersebut kenyatannya lebih memilih untuk merugi dibandingkan harus merogoh koceknya membayar pungli.

"Masih ada yang mengundurkan diri ketika sudah mengajukan izin prinsip dan mengundurkan diri ketika harus mengurus izin lain. Ini saya dapat dari banyak investor rela merugi dibanding melanjutkan usaha namun harus kucurkan untuk pungli-pungli," tukas mantan Menteri Perdagangan ini.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas