Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Melonjak Naik 78,1 Persen
Kenaikan pendapatan itu ditopang pendapatan premi sebesar Rp116,06 triliun atau tumbuh 15,1 persen dari periode yang sama di 2015.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri asuransi Jiwa Tanah Air selama kuartal III 2016 mencatatkan pertumbuhan pendapatan 78,1 persen menjadi Rp 158,65 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 89,10 triliun.
Kenaikan pendapatan itu ditopang pendapatan premi sebesar Rp116,06 triliun atau tumbuh 15,1 persen dari periode yang sama 2015 sebesar Rp100,8 triliun.
"Kenaikan itu disumbang saluran distribusi terutama distribusi bancassurance yang mengalami pertumbuhan sebesar 32 persen," kata Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Hendrisman Rahim, Jakarta, Jumat (18/11/2016).
Menurutnya, peningkatan pertumbuhan pendapatan juga ditopang hasil investasi, dimana mengalami pertumbuhan positif dari sebelumnya minus Rp15,91 triliun menjadi Rp36,45 triliun pada akhir kuartal III 2016.
"Kondisi IHSG membaik tahun ini menjadi kan hasil investasi kami melonjak, investasi sangat mempengaruhi total pendapatan industri asuransi jiwa," tutur Hendrisman.
Investasi di produk reksadana menjadi porsi terbesar yakni sebesar 32,7 persen atau Rp126,24 triliun dan investasi pada saham sebesar Rp107,40 triliun atau sekitar 27,8 persen.
Sementara investasi pada Surat Berharga Negara sebesar Rp 57,1 triliun, sukuk korporasi sebesar Rp31,04 triliun, kemudian di deposito senilai Rp 49,22 triliun.