Pelindo II Ajak Investor Luar Negeri Kembangkan Pelabuhan di Indonesia
"Ada intervensi untuk dikelola lagi ke Indonesia. Misal mereka mengelola hingga 10-15 tahun di Indonesia kemudian nanti masuk lagi ke kita"
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Pelindo II Elvyn G Masassya menilai potensi pengelolaan pelabuhan oleh investor baru sing masih besar meski saat ini pemain dari BUMN seperti Pelindo I sampai IV sudah ada.
Elvyn siap membantu jika pengusaha asing yang ingin menggarap pelabuhan di Indonesia.
"Kita tidak perlu anti asing mereka bisa masuk (menggarap pelabuhan) hingga 57 persen," ujar Elvyn di Kompas 100 CEO Forum, di Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Elvyn memaparkan investasi yang masuk dari asing harus diputar kembali untuk memajukan Indonesia pada akhirnya. Dalam hal ini Elvyn menyebut harus ada batasan waktu setiap investor asing menggarap pelabuhan.
"Ada intervensi untuk dikelola lagi ke Indonesia. Misal mereka mengelola hingga 10-15 tahun di Indonesia kemudian nanti masuk lagi ke kita," ungkap Elvyn.
Elvyn pun mengakui investor lokal tidak tertarik menggarap pelabuhan di dalam negeri karena persyaratan yang memberatkan. Salah satu kendala para swasta nasional tidak ingin mengelola pelabuhan karena harus menyiapkan modal Rp 1 triliun terlebih dahulu.
"Tidak semua bisa menjadi pengelola pelabuhan minimal modal Rp 1 triliun. Makanya tidak banyak pelabuhan kita diminati swasta," kata Elvyn.
Dari data Kementerian Perhubungan dari total 2.000 pelabuhan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, 112 pelabuhan dikelola Pelindo I sampai IV dan 1.200 oleh Kementerian Perhubungan. Sedangkan ada sekitar 900 pelabuhan yang belum semuanya dikelola swasta baik lokal maupun asing.