Berrybenka Siapkan 10 Gerai Offline Tahun Depan
Hingga awal Desember 2016, mereka sudah memiliki 10 pop up store dan akan ada tambahan empat pop up store lagi sampai akhir tahun 2016.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tatkala pelaku usaha ramai-ramai melebarkan jaring pemasaran ke dunia maya, pemain e-commerce Berrybenka justru melakukan strategi sebaliknya.
Sejak tahun ini, startup itu memperkuat pijakan bisnis dengan menghadirkan toko sementara (pop up).
Toko fisik Berrybenka adalah bagian dari konsep anyar yang mereka terapkan mulai tahun ini, yaitu penjualan online to offline (O2O).
Target mereka merangkul pembeli di dunia maya yang masih merasa perlu menyentuh barang secara fisik.
"Kami sebut touch of feel, membuka store juga berfungsi untuk menaikkan brand juga," terang Danu Wicaksana, Managing Director Berrybenka, Rabu (30/11/2016).
Hingga awal Desember 2016, mereka sudah memiliki 10 pop up store dan akan ada tambahan empat pop up store lagi sampai akhir tahun 2016.
Tahun depan Berrybenka akan membuka 10 toko permanen.
Namun manajemen Berrybenka menyimpan rapat informasi biaya investasinya. Toko offline ini akan menjual produk merek sendiri alias private label.
Selain menyapa pembeli secara fisik, Berrybenka akan memperkuat private label. Kini kontribusi penjualan private label 45% dari sales.
"Melihat besarnya animo pasar di private label, kami memutuskan sejak tahun ini membuka toko offline sementara (pop up store) untuk memperbesar private label," kata Danu
Melalui aneka ekspansi bisnis tersebut, Berrybenka berharap, bisa mencatatkan laba pada tahun 2018.
Untuk bisa mewujudkan mimpi, mereka harus mencatatkan pertumbuhan penjualan minimal 90% per tahun.
Reporter Ramadhani Prihatini
Editor R