Mega-Merger Maersk dan Dong Energy Bernilai 10 Miliar Dolar AS
Maersk menggandeng Bank Of America untuk memfasilitasi kesepakatan merger tersebut. Sedangkan Dong mendapat support dari JP Morgan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, LONDON- Lesunya bisnis logistik mendorong A P Moller Maersk, operator kontainer asal Denmark melakukan diversifikasi bisnis.
Strateginya, Maersk bakal memperbesar bisnis minyak dan gas (migas) dengan cara mengakuisisi Dong Energy.
Sumber Reuters melaporkan Maersk dan Dong Energy dalam pembicaraan serius untuk menggabungkan bisnis operasi migas mereka.
Merger unit bisnis Maersk dan Dong akan menciptakan bisnis senilai US$ 10 miliar.
Maersk menggandeng Bank Of America untuk memfasilitasi kesepakatan merger tersebut. Sedangkan Dong mendapat support dari JP Morgan.
Sebelumnya, pada September 2016 lalu, Maersk mengumumkan akan menggabungkan atau melakukan spin off lini bisnis energi sebagai bagian dari restrukturisasi bisnis.
Perusahaan tengah berencana untuk memperlebar bisnis di luar bisnis intinya yakni transportasi dan logistik.
Setali tiga uang, Dong Energi belum lama ini mengumumkan hendak menjual aset minyak dan gas.
Ini lantaran perusahaan energi asal Denmark tersebut hendak beralih bisnis dari bahan bakar fosil menjadi energi offsore.
Maersk menolak berkomentar terkait rencana tersebut.
Sementara Jurubicara Dong mengakui sedang dalam tahap awal proses penjualan. Namun ia membantah bahwa merger dapat terjadi dalam waktu dekat.
"Terlalu dini untuk untuk berspekulasi atas waktu dan pembeli potensial. Penjualan tidak terjadi sebelum akhir tahun ini," ucap jurubicara Dong dikutip Reuters, Selasa (29/11/2016).
Chief Executive Officer (CEO) Dong Energy Henrik Poulsen mengatakan, bulan ini pihaknya masih dalam tahap awal untuk menyeleksi minat pasar.
"Tapi kami memang tertarik untuk rencana ini," imbuh Poulsen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.