Proyek PLTU Baru Dijanjikan Akan Digeber di 2017
Di sisa tahun ini, INDY menuntaskan financial close untuk proyek yang diperkirakan membutuhkan investasi US$ 2 miliar.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Para produsen batubara kakap kini kian serius menggarap bisnis pembangkit listrik. Beberapa perusahaan itu siap mengerjakan proyek tersebut mulai tahun depan.
Bobby Gafur Umar, Direktur Utama PT Bakrie And Brother Tbk menyatakan, saat ini perusahaan tengah mengerjakan proyek PLTU Tanjung Jati A berkapasitas 2x660 MW.
Proyek tersebut merupakan fokus utama perusahaan selain proyek infrastruktur Pipa Kalija tahap I dan jalan Tol Cimanggis-Cibitung.
Pengerjaan proyek PLTU Tanjung Jati A saat ini masuk dalam tahap awal dan proyek ini akan rampung tahun 2019 hingga 2020 mendatang.
"Masih persiapan, kami masih melakukan pembebasan lahan dan lainnya," ujarnya, Rabu (30/11/2016).
Adapun investasi Tanjung Jati A mencapai US$ 2 miliar. Selain BNBR, juga ada PT Indika Energy Tbk (INDY) yang juga tengah fokus menggarap proyek PLTU Cirebon CEP-II berkapasitas 1x1.000 MW.
Di sisa tahun ini, INDY menuntaskan financial close untuk proyek yang diperkirakan membutuhkan investasi US$ 2 miliar.
Sebanyak 80 persen total investasi didanai Japan Bank for International Cooperation (JBIC).
"Kami mengharapkan (financial close) bisa selesai di akhir tahun ini atau maksimal pada awal tahun depan," ujar Arsjad Rasjid, Direktur Utama INDY.
Sementara, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk sudah merampungkan pembangunan PLTU Sumsel V Musi Banyuasin berkapasitas 2x150 MW dengan investasi US$ 318 juta dan saat ini dalam tahap testing dan commisioning.
Perusahaan ini juga mengerjakan PLTU Kendari III berkapasitas 2x50 MW dengan investasi US$ 200 juta yang pengerjaannya masuk tahap cut and fill lahan PLTU.
Desain dasar PLTU Kendari III sudah selesai dan merencanakan ground breaking dalam waktu dekat.
"Ada proyek PLTU baru yang sedang kami jajaki, Kami berharap, tahun depan bisa mengerjakan 1 atau 2 proyek pembangkit listrik baru," ujar Hermawan Tarjono, Direktur dan Sekretaris Perusahaan DSSA.
Untuk mendukung pengembangan proyek milik Sinarmas, holding akan melakukan mekanisme penawaran saham perdana (IPO) salah satu anak usaha di Bursa Saham Singapura (SGX).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.