Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Surplus Neraca Pembayaran Indoonesia Tahun Ini Minimal 15 Miliar Dolar AS

"Katakanlah Rp 100 triliun (masuk), ada tambahan signifikan. Total keseluruhan tahun perkiraan kami (surplus NPI) US$ 15 miliar di 2016"

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Surplus Neraca Pembayaran Indoonesia Tahun Ini Minimal 15 Miliar Dolar AS
KONTAN
Perkiraan surplus pada periode tiga bulan terakhir di 2016 ini menjadikan Neraca Perdagangan Indonesiasepanjang tahun ini bisa mencatat surplus. 

TRIBUNNEWS.COM, KUTA- Dana repatriasi program amnesti pajak yang diperkirakan akan banyak masuk di satu bulan terakhir ini akan membantu neraca pembayaran Indonesia (NPI) kuartal-IV 2016 untuk surplus besar.

Perkiraan surplus pada periode tiga bulan terakhir tersebut menjadikan NPI sepanjang tahun ini bisa mencatat surplus, setelah mencatat defisit US$ 1,1 miliar pada tahun lalu.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan, di bulan Desember ini akan masuk dana repatriasi program amnesti pajak minimal Rp 100 triliun.

"Katakanlah Rp 100 triliun (masuk), ada tambahan signifikan. Total keseluruhan tahun perkiraan kami (surplus NPI) US$ 15 miliar di 2016," kata Juda dalam acara diskusi media bertajuk 'Mengoptimalkan Potensi Memperkuat Resiliensi', Sabtu (3/12/2016).

Sebab lanjut Juda, dari total komitmen repatriasi periode pertama amnesti pajak (Juli-September) mencapai sekitar Rp 142 triliun. Sementara yang baru benar-benar masuk hanya sekitar Rp 40 triliun.

"Memang ini masih skenario, artinya apakah ada tambahan lagi, katakanlah dari repatriasi amnesti pajak di periode kedua ini," tambahnya. Sayangnya, Juda masih enggan menyebutkan skenario-skenario yang dimaksud.

Yang jelas menurutnya, selain disebabkan oleh peningkatanan pada neraca transaksi modal dan finansial karena dana repatriasi amnesti pajak, perkiraan surplus NPI di tahun ini juga disebabkan oleh adanya perbaikan pada defisit transkasi berjalan atau current account deficit (CAD).

Berita Rekomendasi

Juda memperkirakan, CAD sepanjang 2016 akan berada di sekitar 2% dari produk domestik bruto (PDB). Perkiraan capaian tersebut sedikit lebih baik dibanding CAD 2015 yang tercatat sebesar US$ 17,8 miliar atau 2,06% PDB.

Catatan BI, pada kuartal-I 2016 NPI mencatat defisit sebesar US$ 287 juta. Sementara pada kuartal-II dan kuartal-III tahun ini, NPI mencatat surplus masing-masing sebesar US$2,2 miliar dan US$ 5,7 miliar.

Jika perkiraan BI surplus NPI tahun ini mencapai US$ 15 miliar, maka surplus NPI di kuartal-IV 2016 saja mencapai US$ 7,4 miliar.

Reporter: Adinda Ade Mustami

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas