Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bareng TNI, Kementan Tahun Ini Cetak Sawah Baru Seluas 132.129 Ha

"Minimal akan mampu menambah produksi beras nasional sebanyak 396.387 ton per tahun untuk sekali panen"

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bareng TNI, Kementan Tahun Ini Cetak Sawah Baru Seluas 132.129 Ha
KOMPAS IMAGES
Pencetakan sawah baru di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. 

apai Kedaulatan Pangan, Kementan Terapkan Strategi Cetak Sawah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengejar target kedaulatan pangan, salah satunya dengan menerapkan strategi cetak sawah di berbagai daerah potensial.

"Terobosan ini demi memperkuat kedaulatan dan ketahanan pangan nasional," ujar Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sumardjo Gatot Irianto, Jakarta, Rabu (6/12/2016).

Pada 2016, Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan Kementan bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat berupaya membuka sawah baru seluas 132.129 hektar di 27 provinsi pada 161 kabupaten.

Jika ini berhasil maka akan menambah luas baku lahan sawah.

"Minimal akan mampu menambah produksi beras nasional sebanyak 396.387 ton per tahun untuk sekali panen dengan rata-rata produksi 3 ton per hektar, secara berkesinambungan produksi dan produktivitas tersebut akan bertambah," katanya.

Menurut Gatot, upaya memberdayakan masyarakat pedesaan untuk meningkatkan produksi terhambat karena kemampuan adaptasi kelompok masyarakat ini rendah. Hal ini akibat dari minimnya sumber daya yang dimiliki serta kecenderungan bergantung pada sumber daya yang rentan terhadap kondisi lokal.

Berita Rekomendasi

Dari kondisinya, masyarakat ini memang penghasil produk pertanian. Sayangnya akses terhadap pangan dalam kualitas dan kuantitas yang memadai masih sangat terbatas.

"Hal ini akibat sistem pertanian yang masih subsisten, sistem pangan yang belum dapat dikatakan merata, dan daya beli masyarakat pedesaan yang rendah," ujar Gatot.

Dalam keterbatasan ini, kata Gatot, perlu ada upaya untuk mendorong pengembangan pertanian yang lebih modern dengan memanfaatkan penggunaan alat mesin pertanian canggih dalam bercocok tanam. Juga dengan aktifitas alih fungsi lahan pertanian.

Dalam strategi cetak sawah yang dilakukan Kementan, jelas Gatot, dengan membuka gulungan karpet dan membentangkan ribuan hektar sawah di sejumlah wilayah. Nantinya, sawah-sawah yang berhasil dicetak itu tetap harus dipastikan bisa segera dimanfaatkan oleh petani sebagai lahan bertanam padi.

Di lahan-lahan sawah baru tersebut memang umumnya belum terbentuk lapisan kedap air atau karena perubahan sifat-sifat tanah yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

Untuk itu, penting bagi para petani selalu mengontrol kondisi pengairan sawahnya, keberadaan gulma dan tanaman pengganggu lainnya.

"Mengingat ini sawah baru maka kondisi beberapa bagian konstruksi sawahnya belum kokoh, seperti pematang atau batas-batas sawah, saluran dan bangunan-bangunan irigasinya, maka para petani perlu merawat dan menjaganya. Jadi sebaiknya mereka terkoordinir dalam sebuah wadah kelompok tani pencetakan sawah," tutur Gatot.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas