TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Mandiri bersinergi dengan Bank Jabar Banten (bank bjb) memperkenalkan kartu prabayar E-Money bank bjb untuk memperluas penetrasi pemanfaatan uang elektronik dan mengakselerasi pencapaian program Gerakan Nasional Non Tunai.

Di tahap awal, diharapkan kartu e-money bank bjb ini akan terjual sebanyak 80.000 kartu dalam lima tahun pertama.

"Kartu E-money bank bjb, dapat lebih meningkatkan kinerja bisnis bank bjb di perbankan nasional sehingga secara jangka panjang bank ini akan terus semakin tumbuh dan berkembang”, ujar Direksi Konsumer bank BJB, Fermiyanti, Jumat (9/12/2016).

Kartu e-money bank bjb akan dijual melalui kantor-kantor cabang bank bjb yang tersebar di Jawa Barat, Banten, DKI, maupun di luar wilayah tersebut.

Di tahap awal pendistribusian kartu akan difokuskan pada 33 kantor layanan bank bjb.

Kartu e-money bank bjb ini akan dapat digunakan di merchant-merchant yang telah bekerja sama dengan Bank Mandiri, seperti sektor transportasi, merchant retail, merchant kuliner, theme park, maupun sektor potensial lainnya.

Senior EVP Chief Technology Officer Bank Mandiri Joseph Georgino Godong memaparkan sinergi dengan bank pembangunan daerah (BPD) merupakan salah satu strategi bisnis perseroan karena BPD merupakan mitra pemerintah daerah dalam mengelola berbagai sumber daya untuk meningkatkan kualitas layanan masyarakat.

“Dengan posisi strategis BPD tersebut, kami juga ingin agar uang elektronik berlogo e-money ini dapat dimanfaatkan untuk memudahkan masyarakat di wilayah, dalam hal ini nasabah bank bjb, dalam melakukan transaksi pembayaran,” ujar Joseph.

Hingga Oktober 2016, uang elektronik berlogo e-money yang telah diterbitkan Bank Mandiri mencapai 8,4 juta keping dengan rata-rata transaksi per bulan mencapai lebih dari 36 Juta transaksi dengan nilai lebih dari Rp 327 miliar per bulan.

E-money Bank Mandiri dapat digunakan bertransaksi di 946 merchant dengan 52 ribu outlet.