Aliran Listrik di Bima NTB Kembali Normal
PT PLN (persero) mencatat kini hanya tersisa satu gardu di Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang belum berhasil dinyalakan.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (persero) mencatat kini hanya tersisa satu gardu di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang belum berhasil dinyalakan. Hal ini disebabkan adanya tiang jaringan listrik yang rubuh.
"Satu tiang di Dusun Kabanta, Kelurahan Rasanae, rubuh. Kami kesulitan mengakses lokasi untuk memperbaiki karena terdapat longsor," ujar General Manager PLN Wilayah NTB, Karyawan Aji, Kamis (29/12/2016).
Akibat belum beroperasinya satu gardu tersebut, dari 36.000 pelanggan terdampak banjir, sekitar 100 pelanggan di Dusun Kabanta belum bisa menikmati aliran listrik.
Untuk kondisi ketersediaan daya pun kini sistem Bima tidak lagi defisit. Total kemampuan daya Bima saat ini mencapai 44 MW. Sementara beban puncak Bima sebesar 41 MW.
Sementara untuk Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) penghubung Bima-Sape sudah beroperasi normal.
Hal ini membuat sistem kelistrikan Sape tidak lagi defisit dan terisolasi.
Sebelumnya proses perbaikan tiang rubuh ini juga terkendala oleh sulitnya akses ke lokasi karena putusnya jembatan Kodo, Rasanae Timur.
PLN pun perlu memutar jalan sejauh 5 km untuk menuju ke lokasi.
"Melibatkan 80 personel teknisi tambahan dari Bali, Sumbawa, Mataram, dan Jawa Timur, kami bersyukur listrik Bima telah normal kembali," ujar Aji.