Biaya Perbaikan Pembangkit Listrik Semakin Besar Jika Dibiarkan Mangkrak
Direktur Eksekutif Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka) Tri Mumpuni prihatin terhadap banyaknya pembangkit listrik yang mangkrak.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka) Tri Mumpuni prihatin terhadap banyaknya pembangkit listrik yang mangkrak.
Kondisi demikian, menurutnya, membuat kinerja PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menurun.
“Ini sangat tidak efisien dan operational cost-nya menjadi tinggi. Impact-nya sangat merugikan semua pihak. Merugikan negara, merugikan rakyat,” kata Tri, Kamis (5/1/2017).
Tri menyayangkan banyak pembangkit rusak yang dibiarkan.
Padahal jika kerusakan semakin berat, Tri menilai biaya perbaikan yang dikeluarkan semakin besar juga.
"Seharusnya PLN melakukan perawatan, dengan upaya preventif. Sebelum terlalu parah, jika terdapat kerusakan kecil, harus segera diperbaiki,” kata Tri.
Menurut Tri, kondisi demikian memang sangat mengganggu sektor ketenagalistrikan.
Faktanya, hingga saat ini saja pasokan listrik sering berkurang, dan masih banyak masyarakat yang belum menikmati listrik.
“Sama pemerintah saja tidak sehaluan dan sering tidak melaksanakan kebijakan yang dibuat pemerintah,” ungkap Tri.
Seperti diketahui, banyak pembangkit PLN memang dalam kondisi memprihatinkan dan terbengkalai.
Bahkan, Presiden Jokowi sempat marah karena 34 pembangkit dibiarkan mangkrak.