PLN Temukan 8 Masalah di Proyek PLTGU Jawa 1
Agar proyek ini jalan PLN berharap, Pertamina-Marubeni-Sojitz bisa menyepakati ketentuan-ketentuan tender yang sudah disepakati di awal.
Editor: Choirul Arifin
Sejatinya di proyek ini PLN sendiri sudah menjamin pasokan gas, yakni didatangkan dari BP Berau Blok Tangguh. Kesepakatan awal ada 16 kapal kargo, yang bisa meningkat hingga 22 kargo.
Hal ini sudah disesuaikan baik harga maupun volume agar sejalan dengan kebutuhan PLTGU Jawa I. Jadi, tidak ada risiko pasokan gas.
Saat ini bola berada di konsorsium Pertamina, Marubeni, dan Sojitz. Apakah pada Senin (23/1/2017) konsorsium berkomitmen membangun PLTGU Jawa I atau tidak.
"Kami tidak akan memberikan waktu lagi," ujarnya.
VP Gas and Power Commercialization Pertamina, Ginanjar bilang, proyek PLTGUJawa I memiliki karakteristik unik dan complicated dibandingkan proyek sejenis.
PLTGU Jawa I merupakan proyek pertama kali dan terbesar di Asia Tenggara yang mengintegrasikan floating storage and regasification unit (FSRU) dan independent power producer (IPP).
Baca: DPR Akan Panggil PLN Terkait Molornya Proyek PLTGU Jawa 1
Karenanya, konsorsium Pertamina harus mencermati agar proyek tersebut bisa beroperasi baik dan andal.
Ginanjar mengakui, ada beberapa klausul yang diminta penyempurnaan.
"Sekarang sedang review. Kami tetap berkomitmen untuk mencapai kesepakatan sesuai target, kami lihat rasionalitasnya. Mudah-mudahan bisa jelas dan kami usahakan yang terbaik," ujarnya.
Yang jelas memang saat ini pihaknya masih mereview apakan secara proyek itu bisa bankable untuk konsorsium.
Di samping itu masih juga ada sisi komersial yang dipertimbangkan, yakni apakah bisa diaplikasikan.
Ada beberapa poin-poin yang menurutnya saat ini tengah dalam negosiasi atau alignment dengan PLN. Tujuannya, agar bisa ditemukan kata sepakat.
Reporter: Andy Dwijayanto, Azis Husaini