Kestabilan Nilai Tukar Rupiah Tentukan Pasar Properti
kestabilan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat mendorong pertumbuhan industri properti di semua segmen
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jones Lang LaSalle (JLL) melihat kestabilan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat mendorong pertumbuhan industri properti di semua segmen, baik perumahan maupun pertokoan atau pusat perbelanjaan.
Head of Advisory JLL, Vivin Harsanto mengatakan, tekanan terhadap penjualan properti bukan dikarenakan daya beli masyarakat yang melemah, tetapi disebabkan kondisi makroekonomi dalam negeri yang kurang optimal.
"Stabilitas rupiah sangat penting, dengan rupiah yang stabil orang bisa merencanakan jangka panjang, jadi lebih percaya diri berinvestasi," tutur Vivin di Jakarta, Rabu (1/2/2017).
Menurut Vivin, penjualan properti terlihat sudah mulai membaik, dimana pada kuartal IV 2016 para pengembang maupun pembeli sudah lebih aktif di tengah kelesuan makroekonomi.
"Diharapkan ke depan, para pengembang lebih hati-hati dengan strategi, dengan demikian mampu menstimulasi para calon konsumen untuk lebih aktif," papar Vivin.
Local Director Strategic Consulting JLL, Herully Suherman menambahkan, adanya program pengampunan pajak atau tax amnesty memberikan sentimen positif ke properti, dimana wajib pajak banyak menyasar sektor kondominium.
"Terlihat makroekonomi sudah mulai membaik, rupiah mulai stabil dan adanya tax amnesty membuat properti bergairah lagi untuk beli hunian kondominium," tutur Herully di tempat yang sama.