XL Axiata Tingkatkan Eksekusi Bisnis di 2017
Pada 2017 ini nanti akan semakin banyak wilayah di Indonesia yang terlayani dengan internet cepat dari XL Axiata
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) akan melanjutkan agenda transformasi bisnis 3R (Revamp, Rise Up, Reinvent) di tahun 2017. XL Axiata memandang strategi transformasi tersebut telah mampu mendorong pencapaian kinerja perusahaan yang cukup positif di sepanjang tahun 2016.
Karena itu, pada 2017 ini XL Axiata akan lebih meningkatkan eksekusi atas agenda transformasi bisnis yang telah dimulai sejak tahun lalu tersebut. Ada tiga hal yang menjadi titik berat, yaitu menyediakan jaringan Data yang lebih kuat, segmentasi pasar yang terfokus, serta menawarkan layanan Data yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini menyatakan, telah menyusun sejumlah rencana strategis untuk bisnis di 2017.
"Secara umum, kami akan terus berfokus pada penyediaan layanan Data yang berkualitas. Untuk itu, dari sisi jaringan, kami akan secara agresif melanjutkan perluasan jaringan internet cepat, baik dengan 3G, maupun 4G dan juga 4,5G, ke wilayah yang lebih luas hingga ke daerah pelosok di luar Jawa," kata Dian dalam keterangan persnya, Selasa (7/2/2017).
Dengan begitu, pada 2017 ini nanti akan semakin banyak wilayah di Indonesia yang terlayani dengan internet cepat dari XL Axiata. Kami anggarkan lebih dari 80% dari capex yang sebesar Rp 7 triliun untuk memperkuat kualitas jaringan ini. Jika regulasi mengenai Network Sharing bisa dijalankan, maka langkah dalam penyediaan layanan Data ini kami akan bisa lebih agresif lagi.”
Dian melanjutkan, tantangan XL Axiata di tahun 2017 masih cukup terjal. Namun, manajemen XL Axiata yakin sepenuhnya akan bisa melaluinya dan mencapai target-target yang telah dicanangkan. Dengan strategi bisnis yang telah dicanangkan untuk menghadapi tantangan di 2017, XL Axiata membidik pertumbuhan yang selaras dengan pertumbuhan industri.
Tahun lalu, XL Axiata mencatat laba sebesar Rp 376 miliar, dibandingkan dengan rugi sebesar Rp 25 miliar di 2015. Laba tersebut diperoleh dari dampak positif atas penguatan Rupiah terhadap USD, serta hasil dari penjualan menara.
Optimisme untuk meraih kinerja yang meningkat tahun ini juga didukung oleh kesuksesan XL Axiata dalam merealisasikan dua tujuan agenda pengelolaan neraca keuangan (Balance Sheet Management) yaitu mengurangi beban hutang dan meminimalkan dampak dari fluktuasi Forex.
Sehubungan dengan itu, di tahun lalu XL Axiata juga telah menuntaskan agenda Rights Issue serta penjualan dan penyewaan kembali menara tahap kedua 2016, yang berdampak positif pada meningkatnya fundamental keuangan perusahaan pada level yang sama dengan sebelum mengakuisisi Axis awal tahun 2014. Hal ini telah menjadikan neraca keuangan XL Axiata lebih kokoh dan fleksibel sehingga perusahaan bisa lebih fokus untuk melakukan pembangunan dan peningkatan jaringan.