Berburu Batik Tradisional dan Kayu Gaharu di Mangga Dua Square
Mangga Dua Square dibuka tanggal 18 Juni 2005 oleh Gubernur Jakarta Sutiyoso bersamaan dengan peresmian Jakarta Great Sale
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepertinya bagi orang Jakarta, tidak ada yang tidak mengenal Mangga Dua Square.
Mangga Dua Square adalah sebuah pusat perbelanjaan yang dibuka tanggal 18 Juni 2005 oleh Gubernur Jakarta Sutiyoso bersamaan dengan peresmian Jakarta Great Sale.
Bisa dibilang saat ini, Mangga Dua Square tidak hanya dikenal di tanah air namun hingga manca negara.
Meski sudah tergolong lanjut usia (lansia), Patricia (62) tetap bersemangat mendatangi gerai satu ke gerai lainnya.
Bersama tiga orang anaknya, perempuan yang memiliki empat cucu ini mendatangi satu demi satu gerai yang menjual pakaian di Mangga Dua Square.
Baca: Jumat Berkah Bagi Pengunjung di Mall Mangga Dua Square
"Selain ketemu anak-anak saya yang nginap di hotel Amaris yang di atas, saya juga carikan baju untuk oleh-oleh teman-teman saya di kampung," kata Patricia yang tinggal di Jogja ini di Jakarta belum lama ini.
Senyum mengembang perempuan yang telah ditinggalkan suaminya sekitar 10 tahun lalu, usai menemukan baju daster bermotif batik.
Ia pun bergegas menuju tempat membayar, namun langkahnya didahului oleh anaknya yang langsung membayarkan empat potong daster yang dipilihnya yang harganya Rp 35 ribuan itu.
"Bisa saja beli di Beringharjo untuk oleh-oleh batik semacam ini, tapi tetap saja beda rasanya kalau belinya di Mangga Dua," katanya.
Dikatakannya, nama Mangga Dua Square sangat akrab di dengarnya dan membuatnya penasaran.
"Kebetulan anakku yang di Bandung juga pas di Jakarta, nginap di hotel Santika," katanya.
Baca: Berburu Koleksi Busana Muslim Terkini Karya Itang Yunasz di Mangga Dua Square
Tentang Mangga Dua yang saat ini merupakan salah satu Trade Mall Agung Podomoro, ia awalnya menduga seperti pasar yang berantakan dan tidak tersusun rapi.
"Tapi ternyata, tempatnya nyaman seperti di mall tapi harga murah meriah. Tadi pakaian yang aku beli sudah ada daftar harganya juga, jadi gak bisalah mau naikkan harga seenaknya," katanya.
Bahkan, saat berkeliling sudah dipisahkan zona-zonanya sehingga tidak kerepotan saat harus mencari barang tertentu.
Berbeda dengan Patricia, Radi asal Arab Saudi sengaja datang ke Mangga Dua Square untuk mencari kayu Gaharu karena sangat dikenal di timur tengah.
Berbagai macam kayu Gaharu berasal dari Kalimantan, Papua, Maluku, dan hutan Sumatera dan umumnya diminati warga asing dan harganya cukup mahal, ada yang Rp 1 juta – Rp 4 juta.
Salah seorang penjual kayu Gaharu, Abdul mengakui wisatawan yang kerap berbelanja di tokonya berasal dari wisatawan timur tengah.
Baca: Sebuah Kios Dekat WTC Mangga Dua Dikabarkan Meledak dan Terbakar
"Terkadang membeli dari 1 kilogram, hingga kuintalan," kata Abdul.
Berbagai kemudahan atau makin tertatanya Mangga Dua Square tidak bisa dilepaskan upaya Agung Podomoro melakukan perombakan sejak mulai dikelola empat tahun lalu.
GM Advertising & Promotion TM Mangga Dua Square, Shindiwaty Mastra Shindiwaty mengatakan, Mangga Dua Square telah beroperasi selama 12 tahun.
"Sejak Agung Podomoro empat tahun lalu, kita lakukan improvisasi dari marketing dan dari pengelolaan gedung. Salah satunya membentuk membagi zoning dan buka zoning baru," ujarnya.
Pusat Busana dan Kayu Gaharu
Awalnya, TM Mangga Dua Square memusatkan diri pada pusat busana muslim modern, menggandeng desainer Indonesia, Itang Yunaz.
Seiring berjalan waktu, merambah batik sutra dan tenun.
"Sekarang zoning-nya kita ubah menjadi Pusat Busana Muslim dan Batik Nusantara Modern," ujarnya.
TM Mangga Dua Square juga menawarkan zoning lainnya yang lebih dulu hadir, yakni Pusat Multi Produk, Pusat HP, Pusat Electronic & Electric, Pusat Komputer, Pusat Gemstone & Pusat Gaharu.
Ho Mely Surjani, AVP Marketing Trade Mall Agung Podomoro mengatakan, Mangga Dua Square menjadi salah satu trade mall yang dimiliki APG.
TM Mangga Dua Square memang sengaja dikhususkan untuk penjual batik tradisional Indonesia dan kerajinan kayu Gaharu yang menjadi memikat warga asing khususnya yang berasal dari Timur Tengah.
"Konsep trade mall One Stop Shopping yang menyediakan segala kebutuhan Anda dan keluarga. Kami ingin ajak pengunjung merasakan nuansa berada di mall," katanya.
Fasilitas yang kami sediakan turut melengkapi berbelanja, mulai toilet yang bersih,sarana beribadah, serta ditunjang oleh kapasitas parkir kendaraan bermotor yang mencapai 1600 lot.
"Apalagi lokasinya strategis di sentra perdagangan Mangga Dua, hanya 10 menit dari kawasan Kota dan Ancol,sehingga mudah diakses," katanya.