Amran Sulaiman Janji Pemerintah Akan Serap Gabah Petani untuk Cegah Kemerosotan Harga
Sesuai perintah Jokowi, dalam waktu enam bulan pemerintah menargetkan 4 juta ton gabah pertanian yang akan terserap.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mencari cara untuk mengendalikan harga gabah yang produksinya banyak namun harganya anjlok.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan, Pemerintah akan segera menyerap gabah petani.
"Ini kira rapatkan barisan untuk menyerap harga gabah yang turun karena musim hujan. La Nina terjadi biasanya 20-25 tahun sekali, sehingga kadar air di gabah cukup tinggi," ucap Amran Sulaiman
Dia menamahkan, Presiden Joko Widodo sudah memanggil pihaknya untuk membahas hal ini.
"Beliau menginstruksikan mulai hari ini serap gabah, sinergi seluruh lembaga yang terkait," lanjut Amran Sulaiman di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (23/2/2017).
Sesuai perintah Jokowi, dalam waktu enam bulan pemerintah menargetkan 4 juta ton gabah pertanian yang akan terserap.
"Rapat ini guna menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi untuk menjaga kedaulatan pangan dengan menyerap gabah petani minimal 4 juta ton setara beras dalam waktu 6 bulan yakni Maret hingga Agustus 2017," tutur Amran Sulaiman.
Target tersebut diperkuat dengan dijalankannya Tim Serap Gabah Petani (TIM SERGAB) oleh Kementerian Pertanian serta bermitra dengan pihak swasta untuk dryer atau pengering gabah dan pergudangan.
"Kadar air 25 persen Gabah Kering Panen (GKP) tetap dibeli dengan harga Rp 3.700 per kg dan fleksibilitas pembelian gabah hingga 20 hingga 30 persen di atas harga pembelian pemerintah (HPP) GKP Rp 3.700 per kg," papar Amran Sulaiman.
Selain itu, Kementrian Pertanian juga mengoptimalkan dengan 187.000 unit penggilingan, 50.000 petugas penyuluh lapangan (PPL) bersama dengan Babinsa/TNI untuk proyek SERGAB (Serap Gabah).