Bandara Ngurah Rai dan Hasanuddin Raih Penghargaan Airport Service Quality
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali berhasil meraih gelar "The 3rd World Best Airport 2016" untuk kategori bandara dengan 15-25 juta penumpang per tahun,
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR – Dua bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) meraih penghargaan dari Airport Service Quality (ASQ).
Kedua bandara tersebut adalah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali berhasil meraih gelar "The 3rd World Best Airport 2016" untuk kategori bandara dengan 15-25 juta penumpang per tahun.
Sementara Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menjadi "The Most Improved Airport in Asia-Pacific 2016".
Penilaian tersebut didasarkan hasil survei Airport Service Quality (ASQ) yang dirilis Senin, 6 Maret 2017.
ASQ merupakan satu-satunya program benchmarking global yang mengukur tingkat kepuasan penumpang di bandara yang dilakukan oleh Airport Council International (ACI), sebuah organisasi kebandarudaraan terkemuka di dunia yang berbasis di Montreal, Kanada.
“Maret 2017 ini dua bandara kami, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar kembali meraih penghargaan bertaraf internasional," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Danang S Baskoro dalam rilisnya.
Penghargaan yang diterima dua bandara tersebut, menyusul pencapaian Bandara Internasional Juanda Surabaya dinobatkan sebagai ‘The World Most Punctual Large Airport in 2016' lembaga analis perjalanan udara asal Inggris OAG pada Januari 2017 lalu.
Danang mengatakan, pengakuan ini merupakan bukti nyata atas kerja keras Angkasa Pura I.
"Fokus kami untuk selalu meningkatkan pelayanan kepada para penguna jasa bandara, sekaligus sebagai perwujudan visi perusahaan,” ujarnya.
Prestasi yang diraih Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali ini menyamai pencapaian tahun lalu, yang juga menjadi bandara dengan layanan terbaik ketiga di dunia.
Sedangkan bagi Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, gelar ini merupakan untuk yang pertama kalinya, sekaligus mengukuhkan dominasi bandara dari Indonesia di ajang ini.
Tahun lalu, "The Most Improved Airport in Asia-Pacific" diraih oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
"Bandara-bandara ini telah mendedikasikan dirinya untuk memberikan pelayanan pelanggan yang berkualitas dan menciptakan pengalaman pelanggan yang sangat baik," ujar Director General ACI World, Angela Gittens terkait penghargaan ini.
"Menciptakan budaya pelayanan secara terus menerus sebagai suatu faktor penting dalam persaingan (competitive advantages) dan dapat mengoptimalkan kinerja bagi peningkatan pendapatan non-aeronautika," ia menambahkan.
Sejak 2006, survei ASQ telah melakukan penilaian kepuasan penumpang terhadap layanan bandara di lebih dari 250 bandara di dunia.
Setiap tahun, program ini mewawancarai 600 ribu pengguna jasa bandara dalam 41 bahasa di 81 negara di dunia.
Program ini mengukur opini melalui 34 indikator kinerja, diantaranya akses bandara, check-in, security screening, fasilitas belanja dan restoran, serta toilet.
Pertanyaan dan mekanisme survei dilakukan sama di semua bandara untuk menciptakan basis data industri yang memungkinkan setiap bandara membandingkan diri mereka dengan bandara lain di dunia.
Metodologi ilmiah, prosedur quality control yang ketat, serta komitmen untuk tidak berpihak dalam setiap penilaian survei ASQ ini menjadikannya sebagai standar global untuk mengukur kepuasan penumpang di bandara.