Bertemu Menteri Emirat Arab, Indonesia Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan
Indonesia dan Persatuan Emirat Arab (PEA) sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia dan Persatuan Emirat Arab (PEA) sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi.
Senin (6/3/2017), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Muda PEA Dr Maitha Salem Alshamsi.
Pertemuan dilakukan di sela perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi Negara-negara Lingkar Samudera Hindia atau Indian Ocean Rim Association (KTT IORA), yang digelar 5-7 Maret 2017 di Jakarta Convention Center.
Dalam pertemuannya, kedua menteri membahas soal upaya peningkatan kerja sama di berbagai bidang, termasuk ekonomi, yakni perdagangan dan investasi.
Peningkatan kerja sama dilakukan mengingat adanya penurunan angka perdagangan kedua negara dan nilai investasi PEA di Indonesia dalam beberapa tahun ini.
Tercatat angka perdagangan Indonesia dan PEA menurun dari 4,26 juta dolar AS pada 2014 menjadi 3,23 juta dolar AS dan 2,93 juta dolar pada 2015 dan 2016.
Sedangkan, nilai realisasi investasi PEA di Indonesia menurun dari angka 25,36 juta dolar AS pada 2014 menjadi 19,25 juta pada 2015.
Selain kerja sama di dua bidang tersebut, kedua menteri juga membahas peningkatan kerja sama bidang politik dan keamanan dan sosial budaya.
"Indonesia berharap kedua negara dapat melanjutkan kerja sama pemberantasan terorisme dan kejahatan transnasional lainnya," kata Retno Marsudi.
Menurut Retno Marsudi, kerja sama dalam pertukaran informasi intelijen menjadi satu dari beberapa bentuk kerja sama yang dapat dijajaki kedua negara.
Dalam pertemuan itu, Retno Marsudi juga meminta dukungan PEA atas pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.
Pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan KTT IORA tahun ini.
KTT IORA kali ini mengangkat sejumlah bidang kerja sama, di antaranya keamanan dan keselamatan maritim, dan fasilitasi perdagangan investasi.
Selain itu, akan dibahas pula perkara manajemen risiko bencana, manajemen perikanan, akademi dan IPTEK, pariwisata dan pertukaran budaya, pemberdayaan perempuan, dan blue economy.