Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM- Pemerintah terus menekankan agar produksi hulu minyak dan gas (migas) terus meningkat.

Ada cara-cara yang digunakan pemerintah agar produksi migas itu tidak menurun.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyebutkan ada tiga cara. Pertama, mendorong para Kontraktor Kontrak Kerjas Sama (K3S) agar mau melakukan eksplorasi.

"Yang pertama, mendorong para K3S untuk bersedia melakukan eksplorasi-eksplorasi di wilayah kerja yang sudah ada," papar Ignasius Jonan saat mengunjungi Blok Mahakam, Kalimantan Timur, Jumat (10/3/2017).

Agar para K3S giat untuk mengeksplorasi yang terkadang tidak mendapatkan hasil dan malah merugi, pemerintah memberikan kemudahan-kemudahan (insentif).

"Kedua, kita juga berusaha memberikan banyak kemudahan atau insentif fiskal untuk para kontraktor migas agar supaya semangat eksplorasi," tutur menteri ESDM itu.

"Kadang kalau eksplorasi dapatnya dry hole ilangnya 50 juta USD ilang 10 juta USD, 100 juta USD tapi resiko, makanya kami sendiri itu mencoba bagaimana insentif fiskal bisa membantu," sambung Ignasius Jonan.

Kemudian, harga jual yang tidak stabil pun ikut menjadi perhatian pemerintah agar eksplorasi dan produksi giat dilakukan K3S.

"Kalau harga minyak itu sekarang begini itu mungkin semangat eksplorasi yang sangat berani itu mungkin sulit, kalau harga minyak 100 USD ya gapapa, kalau dry hole satu dua ilang 100 juta USD," ucap Ignasius Jonan.

"Ini kita coba carikan insentif-insentif lain itu upaya yang bisa," tambah Ignasius Jonan.

Yang terakhir, adalah mendorong para pemberi perizinan, termasuk SKK Migas, agar cepat memberikan perizinan supaya kegiatan eksplorasi dan produksi mudah dilakukan.

"Satu lagi yang bisa lagi, kita mendorong bahwa proses perizinannya cepat. SKK terutama dipush supaya cepat dan skk menjadi agen yang baik menjembatani antara kebutuhan kontraktor minyak dan semua proses perizinan yang ada," pungkas Ignasius Jonan.