Jonan: Saham Pertamina di Blok Mahakam Harus Mayoritas
Melanjutkan Kunjungan Kerja selama dua hari di Blok Mahakam, Kalimantan Timur, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melakukan
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Melanjutkan Kunjungan Kerja selama dua hari di Blok Mahakam, Kalimantan Timur, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melakukan peninjauan ke Terminal Senipah, , Sabtu (11/3).
Terminal Senipah merupakan daerah operasi khusus pengolahan minyak dan gas yang dimiliki oleh Total E&P Indonesie (TEPI).
Di wilayah ini terdapat tiga fasilitas proses utama yaitu TPA (Terminal Processing Area), CSU (Condensate Stabilization Unit), dan TLA (Terminal Loading Area).
Jonan memulai peninjauannya ke ruang pemantauan (control room) untuk mengetahui alur kerja dan proses mulai dari produksi hingga pengapalan.
Setelah meninjau, Ia menilai lingkungan dan iklim kerja di TEPI bagus, demikian juga semangat kerja para pegawai.
"Saya lihat kalau kultur keselamatan bagus. Yang kedua, semangat kerja juga bagus, sangat disiplin," ujar Jonan.
Di sela-sela peninjauan, Jonan kembali mengingatkan bahwa produksi minyak dan gas (migas) Blok Mahakam harus tetap dijaga walaupun umur lapangan sudah tidak muda lagi.
"Untuk produktivitas, banyak sumur (yang dikelola) TEPI, walaupun sudah lama, ada yang 40 tahun, dari tahun 1974, yaitu Lapangan Bekapai, tetap dijaga, dipertahankan kapasitas produksinya agar tetap baik,” ungkap Jonan.
“Kalau Pemerintah inginnya produksi naik terus. Walaupun banyak fasilitas yang sudah mulai tua. Untuk transisi, harus tidak ada gangguan di produksi dan kegiatan terkait. Nanti pemerintah akan bikin peraturan segera supaya kapasitas produksinya tidak turun,” tambahnya.
Menurut Jonan, terkait kemungkinan Total menjadi mitra menjalankan operasi di Blok Mahakam pasca 2017, bisa dibicarakan dengan SKK Migas dan Pertamina.
SKK Migas dan Pertami sendiri telah ditujuk sebagai operator oleh Pemerintah untuk mengelola Blok Mahakam pasca 2017. Hal ini dilakukan supaya kapasitas produksi tetap terjaga.
"Saya sudah bilang dengan Total, (silahkan) bicara dengan Pertamina dan SKK Migas. Pertamina bisa menawarkan share down maksimum 39 persen, itu boleh karena 10 persen sahamnya ke pemerintah daerah. Pertamina harus mayoritas,” tegas Menteri ESDM tersebut.
“Kalau mau, Total menawarkan, mau operator bersama atau operatornya dilanjutkan Total dan sebagainya. Orang-orang (pegawai) juga saya kira tidak akan diganti," tegasnya lagi.
Terkait hak-hak pegawai, Jonan meminta agar hak-hak pekerja tetap dijaga, baik terkait aspek keselamatan, lingkungan kerja maupun kompetensinya.
"Untuk hubungan kerja kurang lebih sama. Nanti Pertamina akan buat perusahaan sendiri, yaitu Pertamina Hulu Mahakam untuk mengoperasikan blok ini, terpisah dari Pertamina Hulu Energi (PHE)," pungkas Menteri Jonan.
Sebagaimana diketahui, Blok yang dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) TEPI dan Inpex Corporation ini akan berakhir kontraknya pada 31 Desember 2017.
Saat ini blok Mahakam dalam tahap transisi pengelolaan dari kontraktor eksisting kepada kontraktor baru yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam (PT PHM).