DPR Komisi V Cari Penyebab Mangkrak Proyek Tol Kunciran-Bandara
Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, Muhidin Mohamad Said akan mencari penyebab mangkraknya proyek tol Kunciran-Bandara.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, Muhidin Mohamad Said akan mencari penyebab mangkraknya proyek tol Kunciran-Bandara. Pasalnya ruas jalan bebas hambatan itu belum juga dimulai pekerjaan konstruksinya.
Muhidin menjelaskan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol terjadi awal 2009 dengan Tim Pembebasan Tanah pertama dibentuk pada 2010. Namun sampai sekarang belum ada progres yang signifikan.
"Kami sudah memberikan sejumlah kemudahan untuk mempercepat pembangunan jalan tol sehingga kalau sampai terhambat harus dicari tau penyebabnya," ujar Muhidin dihubungi wartawan, Senin (3/4/2017).
Menurut Muhidin, untuk memulai konstruksi jalan tol harus melihat terlebih dahulu harus melihat keseluruhan progres pembebasan lahannya. Tujuannya untuk memastikan agar pembangunanya tetap berlanjut.
"Kalau ada satu seksi dianggap mayoritas pembebasan tanahnya sudah selesai harus dipastikan titik lokasi lainnya yang belum bebas untuk memastikan pembangunan dapat terus berjalan," kata Muhidin.
Muhidin mengimbau agar jangan sampai alat-alat berat sudah masuk ke lokasi, serta pembangunan dimulai kemudian harus berhenti di tengah jalan. Karena hal yang ditakuit Muhidin beberapa titik yang tanahnya masih ada permasalahan.
"Dalam membangun jalan tol tentunya harus juga mempertimbangkan pekerjanya dan mesin-mesinnya, kalau berhenti ditengah jalan mereka kan harus tetap dihitung," kata Muhidin.
Investor tol Kunciran - Bandara, PT Jasamarga Kunciran-Cengkateng saat ini masih terus melaksanakan pembebasan lahan di ruas tersebut terutama pada seksi IV Jurumudi - Benda sudah mencapai 59,14 persen. Sedangkan hingga kini progress total pembebasan tanah proyek tol Kunciran-Cengkareng masih sekitar 27 persen.
Investor berharap pemerintah dapat segera memberikan izin untuk memulai pekerjaan konstruksi di seksi IV sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan ruas tol yang memiliki panjang 14,19 Km.
Jalan tol ini terbagi ke dalam empat seksi yakni Seksi I Kunciran - Pakojan - Cipete. Seksi II Cipete - Poris - Plawad Indah - Buaran Indah - Tanah Tinggi, seksi III Tanah Tinggi - Batusari - Batujaya - Belindung - Pajang - Jurumudi, dan seksi IV Jurumudi - Benda.
Jalan yang akan melintasi 12 kelurahan di lima kecamatan di Kota Tangerang ini membutuhkan sebanyak 2.497 bidang tanah dengan luas total lahan yakni 1.226,965 meter persegi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.