Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ramadan, Volume Kiriman Paket JNE Diproyeksikan Melonjak 40 Persen

Jenis kiriman yang paling mendominasi adalah produk fashion dan apparel, makanan, elektronik dan peralatan rumah tangga.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ramadan, Volume Kiriman Paket JNE Diproyeksikan Melonjak 40 Persen
TRIBUNNEWS/CHOIRUL ARIFIN
Aktivitas pemrosesan paket kiriman pelanggan ke berbagai kota tujuan di kantor pusat JNE Express Jl Tomang Raya No.45 Jakarta Barat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Periode menjelang Hari Raya Idul Fitri seperti Ramadhan saat ini menjadi musim panen bagi industri jasa titipan dan logistik. Volume barang kiriman mereka melonjak cukup tajam dibandingkan pada hari biasa.

M Feriadi, Presiden Direktur JNE Express, salah satu pemain besar di bisnis jasa titipan dan logistik di Indonesia menyatakan, jumlah kiriman paket yang dikelola perusahaannya kini melonjak menjadi sekitar 800.000 kiriman per hari. 

"Pada hari biasa sekitar 600.000 kiriman," kata M Feriadi di sela acara berbuka puasa dengan media di Jakarta, Rabu (7/6/2017).

Dia menjelaskan, selama periode menjelang Lebaran ini, pihaknya memproyeksikan volume kiriman paket JNE Express tumbuh hingga 40 persen.

Jenis kiriman yang paling mendominasi adalah produk fashion dan apparel, makanan, elektronik dan peralatan rumah tangga.

"Mereka yang tidak punya kesempatan mudik, biasanya mengirimkan buah tangan dan oleh-oleh ke saudara-saudaranya di daerah lain. E-commerce membuat cara orang berbelanja menjadi lebih mudah. tak perlu pergi ke toko," ungkap Feriadi. 

Dia menambahkan, menjelang Lebaran merupakan momen yang sangat strategis bagi bisnis JNE Express. Pihaknya menempuh strategi all out agar menghindari terjadi penumpukan barang kiriman pelanggan karena kurangnya dukungan sarana dan sumber daya, baik kendaraan pengangkut, dan tenaga kurir.

Berita Rekomendasi

Untuk memastikan setiap cabang JNE Express di daerah siap menerima lonjakan trafik kiriman, selama Ramadhan ini manajemen melakukan roadshow ke berbagai wilayah. "Kita ingin pastikan semua sarana dan prasarana di daerah siap menangkap potensi yang ada," katanya.

"Kita sangat antusiasi dengan pertumbuhan kiriman ini. Biasanya kenaikan kiriman sampai peak terjadi hingga H-3 Lebaran. Sudah terasa naik di awal-awal Ramadhan. Saat ini masih belum mencapai puncak dan masih akan terus bertambah," beber MFeriadi.

7 Ton Pempek Per Hari

Dia mencontohkan, volume kiriman oleh-oleh makanan khas Palembang, pempek, yang dikirimkan JNE Express dari Palembang ke berbagai kota di Indonesia, bisa mencapai 7 ton per hari.

"Kalau kita bisa menjaga kualitas kiriman, kepercayaan konsumen akan meningkat. Konsumen akan mendapatkan experience yang baik dari JNE. Kalau perlu kita armada kita tambah, juga SDM-nya," jelas M Feriadi.

Direktur Operasional JNE Express Edy Santoso mengatakan, untuk antisipasi lonjakan kiriman selama menjelang Lebaran ini pihaknya menambah jumlah SDM kurir dan driver serta staf outlet hingga 7.000 orang di seluruh Indonesia.

“Khusus Jakarta, jumlah personil yang kita tambah mencapai 2.500 karena volume transaksi yang cukup besar terjadi di kota ini,” ungkapnya.

Total kiriman dari Jakarta dan sekitarnya mencapai 450 ton per hari selama menjelang Lebaran ini. Itu artinya terjadi kenaikan sekitar 30 persen dari biasanya, sekitar 300 sampai 350 ton per hari.

Vice President Marketing JNE Express Eri Palgunadi mengatakan, kenaikan volume kiriman paket melonjak tajam ketika perusahaan-perusahaan sudah membagikan tunjangan hari raya (THR) ke karyawannya.

Uang THR umumnya dipakai untuk berbelanja barang dan aneka kebutuhan untuk termasuk yang dikirim ke kerabat dan relasi.  

"Kita tidak mengenal istilah overload. Paket kiriman berapaun akan tetap kita kirim ke kota tujuan. Beberapa kantor kita tetap buka sampai H-1 Lebaran dan setelah sholat Ied. ini kebijakan kita agar tetap bisa melayani masyarakat," ungkap Eri Palgunadi.

Dia menambahkan, volume kiriman terbesar setiap harinya masih berasal dari Jakarta keluar kota. "Tapi kiriman intra city lainnya seperti Surabaya ke Gresik, juga naik tajam. Barang kiriman di wilayah Kalimantan Utara juga naik," Eri mencontohkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas