Bocor! Rekaman PM Australia Mengejek Donald Trump
Editor politik Nine Network Australia mengatakan dia memilih untuk melanggar protokol dan mempublikasikan
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull terekam tengah mengejek Presiden AS Donald Trump. Rekaman suara tersebut bocor dan diberitakan oleh media.
Turnbull sebelumnya difilmkan saat berbicara untuk sebuah event untuk media Australia di Gedung Parlemen pada Rabu malam.
Acara ini, biasanya tidak dilaporkan. Namun, editor politik Nine Network Australiamengatakan dia memilih untuk melanggar protokol dan mempublikasikannya.
Turnbull mengatakan, laporan tersebut merupakan 'pelanggaran atas kepercayaan'.
Saat ini, Turnbull dan Trump telah berupaya untuk memperbaiki hubungan setelah mengawalinya dengan buruk.
Telepon pertama mereka terlihat acuh tak acuh karena keengganan Trump untuk menghormati kesepakatan dalam menerima 1.200 pengungsi dari kamp penahanan Australia.
Namun bulan lalu, kedua pemimpin tersebut bertemu di New York. Setelah itu, Trump menggambarkan hubungan mereka sebagai sesuatu yang "fantastis".
Menang di poling
Dalam rekaman yang bocor itu, Turnbull melakukan rutinitas jokey untuk para tamu di Mid Winter Ball untuk media.
Mengadopsi tingkah laku presiden, dia mengatakan bahwa pertemuan mereka "indah. Itu adalah acara yang paling indah - yang pernah saya lakukan".
"Donald dan saya, kami menang dan menang dalam poling. Kami menang banyak, kami menang, kami menang seperti yang belum pernah kami alami sebelumnya," katanya.
Asal tahu saja, Turnbull mengalami penurunan sebesar 10 poin dalam peringkat persetujuan untuk pemerintahnya dalam sebuah polling yang dilakukan Maret lalu. Pada Mei, peringkat tersebut hanya berhasil naik sedikit.
Namun Trump juga menghadapi angka polling yang buruk, di mana tingkat ketidaksetujuan atas pemerintahannya mencapai angka tertinggi baru, yakni 59% dalam sebuah jajak pendapat Gallup yang digelar baru-baru ini.
Turnbull juga bergurau bahwa polling sangat mudah untuk dimenangkan. Lalu dia menambahkan: "Saya memiliki pria Rusia ini..." yang ditujukan kepada kasus yang harus dihadapi Trump bahwa tim kampanyenya diduga bekerjasama dengan hacker Rusia untuk mempengaruhi hasil pemilu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.