Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

PSF-HSBC Target Perbanyak Spesialis Perbankan Modern Lewat Pelatihan Dosen

Dalam tiga tahun, HSBC dan PSF menargetkan agar ToT dapat merangkul lebih dari 600 dosen dari seluruh Indonesia.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in PSF-HSBC Target Perbanyak Spesialis Perbankan Modern Lewat Pelatihan Dosen
HANDOUT
Kiri ke kanan: Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Bisnis Sampoerna University Wahyoe Soedarmono, Ph.D., Head of Corporate Sustainability Bank HSBC Indonesia, Nuni Sutyoko, dan perwakilan dosen Universitas Musamus Merauke, Tarsisius Kana, S.E., M.Si. membahas modul mengenai aktivitas perbankan modern yang diajarkan di Training of Trainers (ToT) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAPutera Sampoerna Foundation (PSF) dan Bank HSBC Indonesia melalui Sampoerna University menggelar kegiatan Training of Trainers (ToT) tahun kedua untuk staf pengajar bidang keuangan dan perbankan di perguruan tinggi.

Fokus ToT ini adalah financial deepening atau pendalaman finansial karena meningkatnya kebutuhan terhadap SDM -bankir lokal dengan kompetensi spesialis dan memahami layanan finansial perbankan modern.

Materi pelatihan meliputi manajemen perbendaharaan (treasury management), manajemen risiko (risk management), manajemen kredit (credit and lending management), dan operasional perbankan (banking operations).

Modul pengajaran yang diberikan selama pelatihan selanjutnya digunakan para dosen untuk mengajar di masing-masing kampus mereka. Di kegiatan ini, HSBC dan PSF juga mengajak para dosen untuk menyusun karya-karya ilmiah yang relevan dengan daerah asal mereka dalam rangka mendorong financial deepening di tiap daerah.

Dalam tiga tahun, HSBC dan PSF menargetkan agar ToT dapat merangkul lebih dari 600 dosen dari seluruh Indonesia.

Data terbaru Global Financial Development Database menunjukkan, rasio kredit terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) di Indonesia pada 2014 menempati posisi terendah dibanding beberapa negara berkembang di Asia: Indonesia (36%), Tiongkok (141%), Malaysia (120.6%), Filipina (39.2%), Thailand (146.8%).

Data Ini menunjukkan  pendalaman finansial yang masih terbilang rendah.

Berita Rekomendasi

“Perkembangan industri keuangan dan perbankan Indonesia memunculkan kebutuhan profesional perbankan yang berkualifikasi lengkap. Hal ini mendorong kami membantu penguatan edukasi keuangan bagi tenaga pengajar di bidang perbankan dan keuangan agar dapat mencetak lebih banyak lagi spesialis perbankan modern," kata Nuni Sutyoko, Head of Corporate Sustainability Bank HSBC Indonesia dalam keterangan pers kepada Tribunnews, Kamis (20/7/2017).

Wahyoe Soedarmono, Project Manager Program Kerjasama HSBC-PSF yang juga ekonom Sampoerna University menilai, upaya mendorong pendalaman finansial untuk pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari penguatan peran perbankan sesuai dinamika ekonomi global dan domestik yang cepat berubah.

Karena itu, diversifikasi produk selain kredit sangat diperlukan sebagai sumber pendapatan baru bagi perbankan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas