Hanya 40 Persen Subsidi Pupuk yang Sampai ke Petani, Mengapa?
Bahkan, untuk total anggaran kedaulatan pangan di era pemerintahan Jokowi melonjak 53,2 persen dari Rp. 67,3 triliun
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Direktur Indef (The Institute for Development Economic and Finance) Enny Sri Hartati mengatakan jika saat ini masih 40 persen subsisi pupuk yang diberikan pemerintah sampai ke petani.
Menurut data yang diterima Tribunnews.com, saat ini alokasi anggaran subsidi input di sektor pertanian untuk benih dan pupuk melonjak drastis selama dua tahun terakhir.
Pada APBN 2017 subsidi pupuk mencapai lebih dari Rp. 30 Triliun. Bahkan, untuk total anggaran kedaulatan pangan di era pemerintahan Jokowi melonjak 53,2 persen dari Rp. 67,3 triliun di 2014 dan mencapai 103,1 triliun di tahun ini.
Namun, Enny menyayangkan, belum semua petani menikmati subsidi pupuk dan benih. Menurut hasil studi Worldbank, tercatat baru 40 persen subsidi pupuk yang dapat dinikmati petani.
Enny menduga, adanya kebocoran saat rantai distribusi. Hal ini disampaikannya saat jumpa pers "Menyoal Polemik Beras"
di Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2017).
"Pasca Reformasi 40 persen sampai ke petani. Ada missing link. Di titik krusial adalah distribusinya, pola distribusinya dilepas," ujar Enny kepada Tribunnnews.
Ia juga menambahkan, seharusnya industri harus menjamin subsidi ini langsung sampai ke petani. Ada penanggungjawabnya, seperti yang terjadi di Pemda, tetap saja banyak kebocoran dan ditemukan banyak data yang tidak valid.
Direktur Indef ini berharap jika persoalan yang memicu ketidaktepatan sasaran subsidi, bisa diselessikan, dan pemerintah punya otoritas untuk mengendalikan hak tersebut.