Gunakan Biomassa, PLN Siap Pasok Setrum untuk Sektor Industri di Kalimantan
"Dengan surplus daya tersebut, PLN memiliki kemampuan lebih, melayani permintaan suplai listrik, baik dari masyarakat maupun industri dan bisnis."
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) penyediaan tenaga listrik dan pengembangan potensi biomassa di Kalimantan. Hal itu demi mendongkrak perindustrian di sana.
Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN Machnizon Masri menjelaskan daya mampu listrik Sistem Khatulistiwa di Kalimantan Barat, Sistem Barito di Kalimantan Selatan, dan Sistem Mahakam di Kalimantan Timur saat ini mencapai 1.646 Mega Watt (MW).
Sedangkan konsumsi listrik masyarakat atau beban puncak listrik mencapai 1.215 MW, sehingga surplus daya mencapai 430 MW.
"Dengan surplus daya tersebut, PLN memiliki kemampuan lebih untuk melayani permintaan suplai listrik, baik dari masyarakat maupun industri dan bisnis supaya investasi makin berkembang," ujar Machnizon, Selasa (1/8/2017).
Pada penandatanganan MoU ini, PLN berkomitmen menydiakan tenaga listrik untuk pengembangan kawasan pelabuhan, pengolahan Crude Palm Oil (CPO), pertambangan, kawasan industri, industri baja, kota mandiri, pusat perbelanjaan, pelabuhan, apartemen, hotel, pabrik semen dan perkantoran.
Beberapa calon pelanggan PLN dan pengelola kawasan di Kalimantan yang menandatangani MoU penyediaan tenaga listrik di Balikpapan:
1. PT Energi Pelabuhan Indonesia dengan kebutuhan daya 10,4 Mega Volt Ampere (MVA) untuk lokasi Mempawah, Kalimantan Barat.
2. PT Buana Tunas Sejahtera dengan kebutuhan daya 10,9 MVA untuk lokasi Badau – Putussibau, Kalimantan Barat.
3. PT Bintang Barito Jaya dengan kebutuhan daya 6 MVA untuk lokasi Balai Karangan, Kalimantan Barat.
4. PT Ketapang Ecology Agriculture Forestry Industrial Park dengan kebutuhan daya 10 MVA untuk lokasi Ketapang, Kalimantan Barat.
5. PT Delta Prima Steel dengan kebutuhan daya 13,6 MVA untuk lokasi Jorong – Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
6. PT Ciputra dengan kebutuhan daya 16,5 MVA untuk lokasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
7. PT Govindo Utama dengan kebutuhan daya 12,1 MVA untuk lokasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
8. PT Jorong Port Development dengan kebutuhan daya 30 MVA untuk lokasi Tanah Laut, Kalimantan Selatan.