Kepala Bappenas: Pemicu Penurunan Daya Beli Masyarakat Saat Ini Agak Misterius
"Daya beli ini agak misterius," ujar Bambang di kantor Bappenas, Jakarta, Jumat (4/8/2017).
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak beberapa bulan lalu, banyak pelaku industri ritel yang gulung tikar. Mulai dari jaringan 7 Eleven sampai sepatu merk Vans, menutup semua gerainya.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Bambang PS Brodjonegoro menilai, tutupnya gerai peritel karena daya beli masyarakat yang turun. Namun penyebab pasti penurunan daya beli itu dinilai Bambang masih jadi misteri.
"Daya beli ini agak misterius," ujar Bambang di kantor Bappenas, Jakarta, Jumat (4/8/2017).
Dari data Kementerian Keuangan, pajak pertambahan nilai (PPN) mengalami peningkatan di atas 13,5 persen. Hal itu berasal dari banyaknya transaksi.
Menurut Bambang jika transaksi terus berjalan, maka daya beli masyarakat tidak mengalami penurunan. Apalagi terjadi kenaikan PPN dibandingkan tahun lalu periode yang sama.
"PPN naik jauh lebih tinggi dibanding tenor sama tahun lalu, dan itu kan datang dari transaksi," ungkap Bambang.
Bambang menyoroti transaksi di dunia maya. Menurut Bambang., situs belanja online meraup banyak keuntungan dibandingkan pedagang konvensional saat ini.
"Yang (juga) masih jadi misteri, berapa data transaksi online ini," kata Bambang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.