Panasonic Siap Banjiri Indonesia dan Vietnam dengan AC Inverter
Belakangan, pemakaian AC sering dikeluhkan karena memakan energi listrik yang besar pasalnya perangkat pendingin ini memerlukan arus yang besar.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,MALAYSIA-Iklim Indonesia yang tropis dan cuaca cenderung panas, membuat pemakaian Air Conditioner (AC) merupakan solusi tepat agar suhu ruangan tetap sejuk.
Belakangan, pemakaian AC sering dikeluhkan karena memakan energi listrik yang besar pasalnya perangkat pendingin ini memerlukan arus yang besar.
Membaca situasi tersebut, Panasonic memberikan solusi dengan menghadirkan AC berteknologi inverter yang diklaim menghemat energi hingga 50 persen.
"Panasonic berkomitmen membangun solusi bisnis dengan teknologi hemat energi. Salah satunya dengan menghadirkan AC Inventer yang memberikan kenyamanan kenyamanan pada konsumen setiap saat dengan pengendalian suhu konstan dan kinerja penghemat energi hingga 50 persen,"Hiroyoshi Suga, Direktur Utama PT Panasonic Gobel Indonesia menjelaskan.
" Sesuai dengan tagline perusahan kami, Let's Live Life Better, kami mengajak masyarakat untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik," lanjutnya.
Panasonic mengembangkan teknologi inventer di pabriknya yang berada di Malaysia yakni panasonic Appliances Air-Conditioning Malaysia Sdn Bhd (PAPAMY).
Disana, Panasonic tidak hanya memproduksi pendingin udara tapi juga komponen-komponenya.
Direktur R&D PAPAMY, Kenji Shirai menjelaskan selama PAPAMY berdiri, pihaknya sudah mengekspor AC ke 120 negara. Kini Panasonic fokus ke pasar Asia, utamanya Indonesia dan Vietnam. Bahkan sebanyak 42 persen AC Inverter sudah diekspor ke Eropa.
"Pasar di dua negara ini sangatlah menarik. Kami ingin meningkatkan penjualan di sana. Sejauh ini memang yang banyak diekspor ke indonesia itu adalah inventer dan beberapa AC kapasitas besar," ujar Kenji Sirai saat ditemui awal minggu ini di PAPAMY, Malaysia.
Terpisah, Assistan GM AC PT Panasonic Globel Indonesia, Herbertus Ronny menjelaskan saat ini pasar AC Inverter di Indonesia baru 11 persen.
Angka ini jauh dibandingkan pemakaian AC Inverter di Vietnam yakni mencapai 40 persen. Menurutnya ada beberapa faktor yang membuat Inventer belum banyak digunakan di Indonesia.
"Di Vietnam itu pasar inverter sudah 40 persen, Indonesia kalah jauh baru 11 persen. Faktor penghambatnya itu karena distribusi listrik yang belum merata, Indonesia tegangan listrik belum stabil. Ini mempengaruhi peralatan rumah tangga. Di Vietnam itu listrik sudah merata, Indonesia kan negara kepulauan," ungkap Roni.
Kedepan Roni juga meyakini AC Inverter akan merajai Indonesia karena trend kedepan, konsumen akan makin sadar untuk menggunakan produk yang hemat energi terlebih tarif listrik yang kian mahal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.