Ledakan Penduduk Ancam Kota Jakarta
Dampak ledakan penduduk Indonesia dan Jakarta saat ini memang menyeramkan. Perilaku kebinatangan makin menjadi jadi.
Editor: Dewi Agustina
Baca: Tak Ada Lagi Tempat Aman di Jakarta, Saatnya Mencari Kota Lain
Tak kalah menegangkan adalah konflik antara penduduk lama versus pendatang baru di Jakarta.
Konflik ini dipicu oleh ketidaknyamanan penduduk lama karena para pendatang baru dianggap sebagai ancaman terhadap sumber nafkahnya.
Hal ini tentu saja tak lepas dari kenyataaan bahwa penduduk Jakarta makin ketakutan kehilangan mata pencarian atau mengalami penurunan penghasilan karena biaya hidup naik terus.
Runyamnya lagi, banyak kaum urban di Jakarta tak mengetahui atau nekat tinggal di atas tanah secara illegal. Tempat tinggal mereka berdiri di atas tanah negara atau pihak lain.
Dengan demikian mereka setiap saat bisa menjadi gelandangan karena rumah mereka dibulldozer.
Ledakan Penduduk
Suasana menegangkan tersebut tampaknya tak akan mereda selama jumlah penduduk Jakarta terus melesat.
Statistik pemerintah Jakarta menunjukkan, jumah penduduk yang resmi pada tahun ini sudah melewati 10 juta.
Pada 2012, jumlah penduduk Jakarta tercatat 9,7 juta jiwa. Tahun lalu sudah naik menjadi 10,3 juta jiwa.
Jumlah ini tampaknya bakal terus melonjak karena harapan masyarakat kepada Jakarta sebagai gerbang menuju kehidupan lebih baik masih tinggi.
Meski dalam skala lebih kecil, kenaikan jumlah penduduk yang signifikan juga akan terjadi di kota besar lain seperti Surabaya, Medan, Bandung, dan Makassar.
Maklum, kota-kota ini juga memperoleh promosi gratis dari para pembuat film yang mengandalkan kemewahan sebagai sumber keuntungan.
Kehidupan Keras
Kehidupan yang makin keras di Jakarta pada dasarnya terkait erat dengan kesenjangan yang melebar antara kemampuan kota memasok kebutuhan hidup sehari-hari.
Di antaranya, yang paling mencolok adalah ketimpangan antara pasok listrik dan air bersih, pembuangan sampah, ruang terbuka hijau, dan transportasi umum dengan kebutuhan masyarakat.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah mengingatkan bahwa ketimpangan tersebut, bila jumlah penduduk terus meroket, akan membuat Indonesia terperangkap krisis pangan dan energi.
Jakarta adalah kota paling berisiko karena daya tariknya tak kunjung pudar. Persoalan-persoalan yang membebani Jakarta akan makin berat dan rumit, sampai melewati ambang batas kemampuannya untuk berkembang.
Bila tak cepat diatasi, ibu kota Indonesia ini bisa tumbuh menjadi kota terkejam di Asia bahkan dunia.