Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Terus Kawal Pembangunan LRT Jabodebek

Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) terus dikawal pemerintah.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pemerintah Terus Kawal Pembangunan LRT Jabodebek
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui di kantornya di Kemenko Maritim, Selasa (12/9/2017). TRIBUNNEWS.COM/APFIA TIOCONNY BILLY 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) terus dikawal pemerintah.

Pembangunan LRT ini melibatkan sejumlah kementerian seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Adapun BUMN yang terlibat adalah PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang telah ditetapkan menjadi operator dan Adhi Karya sebagai kontraktor.

Sejumlah bank BUMN dan swasta pun ikut terlibat dalam pembiayaannya mulai dari Mandiri, BNI, BRI, BCA, CIMB Niaga yang memberi pinjaman bernilai Rp 18 triliun sampai Rp 19 trililun.

LRT Jabodebek membutuhkan dana sebesar Rp 21,7 triliun ditambah Rp 5 triliun untuk sarana sehingga total Rp 26,7 triliun.

Baca: Resolusi Dewan Keamanan PBB Sepakat tidak Memblokir Ekspor Minyak ke Korea Utara

Berita Rekomendasi

Pantauan Tribunnews.com hampir setiap minggu diadakan rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman yang dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan mengenai LRT.

Menurut Luhut, LRT ini merupakan sesuatu yang baru sehingga dibutuhkan kerja sama untuk mengharmonisasikan ide dan peraturan yang dituangkan masing-masing lembaga.

"LRT itu kan barang baru, jadi mengsinkronisasikan satu sama lain, semua kementerian, peraturan, permen, dan lainnya itu perlu di-harmonisasi semuanya," ucap Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui di kantornya, Kamis (12/9/2017).

Bahkan Luhut membocorkan masih akan ada pertemuan-pertemuan lagi kedepannya, namun dari pertemuan yang dilakukan diakui Luhut selalu ditemui kesepakatan dan solusi terbaik untuk LRT.

"Pertemuan ini masih sangat banyak, tapi semua progresnya bagus. Dan yang lebih bagus lagi, semua sepakat untuk cari solusi dari setiap masalah," tutur Luhut.

Rapat koordinasi terakhir pada, Senin (12/9/2017) kemarin yang membahas mengenai skema keuangan LRT pun menurut Luhut tidak ada masalah, diharapkan Oktober mendatang skema keuangan dapat segera selesai dirancang.

"Semua enggak ada masalah, tadi berjalan bagus. Sekarang tentu untuk pencairan dana segala macam, untuk penandatanganan perjanjian kredit segala macam tentu ada layer-layer yang harus diselesaikan. Itu kita kejar semua harus selesai semua akhir Oktober. Memang Financial closingnya November," papar Luhut.

Adapun proyek yang sudah dikerjakan sejak tahun 2015 oleh PT Adhi Karya secara total progres pembangunan untuk tahap I sudah mencapai 17 persen dengan rincian, Cibubur-Cawang 17 persen, Bekasi Timur-Cawang 17 persen, Cawang-Dukuh Atas baru 3 persen.

Jika sudah beroperasi, rata-rata penumpang LRT Jabodetabek dalam sehari bisa mengangkut 465 ribu orang, tentunya akan berdampak mengurangi kemacetan di Jabodetabek.

LRT Jabodebek nantinya akan menggunakan sistem teknologi Moving Block yang akan mengatur persinyalan untuk ketepatan waktu tiba dan keberangkatan kereta dengan ketepatan waktu tiba per satu menit.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas