Saham RS Mitra Keluarga Terseret Kasus Bayi Debora
Kasus meninggalnya bayi Debora di RS Mitra Keluarga Kalideres turut mempengaruhi kinerja saham PT Mitra Keluarga Karyasehat
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus meninggalnya bayi Debora di RS Mitra Keluarga Kalideres turut mempengaruhi kinerja saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk.
Sejak kasus tersebut terkuak dan disorot publik, saham emiten rumah sakit berkode MIKA tersebut terus merosot.
Mengutip Bloomberg, Selasa (12/9/2017), saham MIKA pada pukul 14.30 berada pada level Rp 2.000 per lembar saham.
Posisi ini melemah 40 poin atau 1,96 persen. Pada masa pembukaan perdagangan hari ini, saham MIKA diperdagangkan pada level Rp 2.080 per lembar saham.
Adapun kisaran harga saham MIKA mencapai Rp 1.970 hingga Rp 2.080 dengan volume mencapai 5.346.700.
Pada penutupan perdagangan hari Senin (11/9/2017), saham MIKA berada pada level Rp 2.040 per lembar saham.
Hans Kwee, analis dari Investa Saran Mandiri mengakui pergerakan saham MIKA dipengaruhi kasus tersebut.
Akan tetapi, menurut Hans, pelemahan saham MIKA terjadi sementara alias temporer. Perkembangan kasus yang terjadi diprediksi akan turut mendorong perbaikan kinerja saham MIKA.
"Tampaknya berpengaruh. Jangka pendek sampai ada kepastian investigasi kasusnya," ujar Hans kepada Kompas.com.
Sekadar informasi, Debora sudah seminggu terserang flu disertai batuk sebelum akhirnya meninggal dunia.
Ibunda Debora, Henny, sempat membawa Debora ke RSUD Cengkareng untuk pemeriksaan. Kondisi Debora semakin parah pada Sabtu (2/9/2017) malam, ia terus mengeluarkan keringat dan mengalami sesak nafas.
Kedua orangtua Debora pun membawanya ke RS Mitra Keluarga Kalideres dengan menggunakan motor.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Kasus Bayi Debora Sebabkan Saham RS Mitra Keluarga Loyo