Profesional Muda Mempertimbangkan Tiga Hal Ini Sebelum Membeli Kondominium
Besaran budget yang membuat generasi millenial mampu mencicil hunian sendiri, Irwandi menyebut angka sekitar Rp3-4 jutaan per bulan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Profesional berjiwa muda yang dikenal dinamis ternyata memiliki selera tersendiri dalam memilih hunian impian.
Meski menempatkan pertimbangan jarak dan keterjangkauaan harga sebagai hal utama, namun mereka juga ternyata menuntut kenyamanan dan keamanan sesuai gaya hidup modern, karena dengan hunian yang nyaman mereka bisa bekerja dan meningkatkan produktivitas mereka.
Irwandi Febian, seorang professional muda, yang bergerak di industri periklanan di Jakarta, hari ini, soal jarak dan harga serta fasilitas yang ditawarkan memang paling penting.
Menurutnya, banyak kaum profesional muda yang memilih kost di bilangan Sudirman atau Kuningan dengan biaya mahal Rp2-3 jutaan per bulan.
“Kalau beli apartemen atau kondominium di Jakarta itu jelas sangat mahal nggak mungkin sanggup, tapi untuk beli di Bekasi, Depok atau Bogor misalnya sudah jauh harga pun masih cukup mahal sehingga tetap juga sangat berat. Jarak yang terlalu jauh juga memakan energi sehingga kita juga kurang produktif. Kalau di daerah Ciledug misalnya, ya masih boleh lah karena tidak terlalu jauh dari daerah Senayan, Jakarta,” ujar Irwandi.
Baca: Grand Madison, Kondominium Harga Minim di Kawasan Superblok Central Park
Menurut Irwandi, sebenarnya selain pertimbangan harga dan jarak, orang-orang seperti dirinya juga butuh hunian yang cocok dengan gaya hidupnya yang millenial lifestyle yang modern dan dinamis.
Fasilitas mampu memberi inspirasi untuk makin produktif,sangat mendukung dunia digital, senang berkumpul dengan rasa komunitas yang kuat, suka traveling, punya interest tinggi pada kesehatan, suka praktis dan berorientasi hasil, dan suka traveling.
Ketua Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) DKI Jakarta Lukas Bong mengatakan, persoalan generasi millenial khusunya profesional yang bergaya muda adalah kemampuan keuangan mereka yang sangat ketat sehingga sulit untuk bisa membeli hunian sendiri.
Sementara itu, disisi lainnya, mereka juga punya standard tersendiri, dalam meminta fasilitas-fasilitas pendukung dimana mereka akan bisa merasa nyaman, aman dan produktif.
Baca: Banjir di Cileduk Makin Mencemaskan, Brimob dan Polisi Turun Gunung
“Saya senang mendengar mereka akhirnya memikirkan untuk hunian sendiri. Betul daripada menghabiskan uang jutaan untuk kost kan lebih baik punya sendiri dengan cicilan yang terjangkau sekitar Rp3 jutaan. Tapi pertanyaannya apakah ada? Saya bilang ada, coba ke West Senayan yang ada di daerah Ciledug,” kata Lukas Bong.
Menurutnya, kondominium ini memang dikhususkan untuk mengatasi persoalan hunian bagi generasi milenial, dengan konsep yang kuat antara lain berbagai fasilitas yang mendukung gaya hidup milenial, ada co-working space, ada fasilitas sport dan hiburan, bahkan sudah fully furnished.
Saat ini, kondominium ini sedang dalam pembangunan yang dilakukan oleh PT PP Properti, dan akan tuntas 2019 lalu serah terima 2019.
Jarak antara West Senayan dengan Alam Sutera hanya 10-15 menit saja. Kalau ke Senayan atau Sudirman pun hanya 15-20 menit saja, ke Puri Indah Mall atau ke Gandaria City hanya 15-20 menit.
Ketika ditanya berapa budget yang membuat generasi millenial mampu mencicil hunian sendiri, Irwandi menyebut angka sekitar Rp3-4 jutaan per bulan.
“Di angka itu mungkin kita masih bisa, Rp 3 juta sampai Rp 4 juta, tapi ada nggak apartemen atau kondominium yang cocok dengan harga itu tapi lokasinya nggak jauh-jauh amat lah dari Jakarta. Kalau ada saya dan teman-teman saya yang kost akan beli disitu,” katanya.
Seperti umumnya generasi milenial, Irwandi mengaku berusaha setiap saat untuk memberikan hasil terbaik dan berkarya di bidang yang diminatinya.
Itu sebabnya, sebuah hunian harus memberikan rasa bangga dan juga mendorong kreatifitas.
"Yang kebayang dalam pikiran saya adalah sebuah tempat tinggal yang nyaman dan memberikan saya inspirasi untuk makin giat berkarya atau produktif sekaligus hunian yang membuat saya bangga dan betah tinggal di dalamnya. Artinya nggak malu-maluin lah kalau ada tamu yang datang. Tapi ada nggak kondominium yang seperti itu?" ucap Irwandi.