Hingga Kuartal III, Sudah 400 Karyawan Taksi Express Terkena PHK
Operator taksi PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) sudah memutuskan hubungan kerja 400 karyawannya.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Operator taksi PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) sudah memutuskan hubungan kerja 400 karyawannya.
Chief Executive Officer (CEO) Express Group Benny Setiawan menjelaskan, perusahaan yang dipimpinnya sudah melakukan PHK kepada 400 karyawannya hingga kuartal III 2017 ini.
"Sampai kuartal III, kami sudah melakukan efisiensi kepada 400 karyawan dan sudah kami stop (PHK)," kata Benny, di kantornya di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (6/10/2017).
Dia menegaskan, perusahaan tidak akan melakukan pengurangan karyawan kembali. Sebab, menurut dia, saat ini, jumlah karyawan TAXI sudah ideal. Adapun efisiensi karyawan dengan mengurangi jumlah karyawan harian lepas, kontrak, hingga karyawan tetap.
"Efisiensi karyawan itu contohnya di tiap bengkel itu ada tujuh mekanik di tiap pool, sekarang kami kurangi jadi 4 atau 5 mekanik. Kemudian petugas call center juga banyak yang kami kurangi," kata Benny.
Taksi Express tidak melakukan efisiensi terhadap para pengemudi. Saat ini, fokus perusahaan merekrut pengemudi yang lebih banyak.
"Kami lebih pikirkan untuk mengedepankan teknologi dan mencari pengemudi sebanyak mungkin," kata Benny.
Selain mengurangi jumlah karyawan, Express juga mengemukakan rencana penjualan aset tanah. Proses penjualan hingga saat ini masih berlangsung dan agen properti profesional telah ditunjuk guna membantu proses tersebut.
Di samping itu, TAXI juga bakal menjual 136 unit armada taksi serta 1 unit bus.
Realisasi dana yang ditargetkan dari penjualan armada tersebut mencapai Rp 2,5 miliar pada periode ini. Adapun pada periode berikutnya, realisasi dana ditargetkan mencapai Rp 3,5 miliar.
Dana tersebut akan digunakan untuk mengurangi kewajiban atau pembayaran utang jangka panjang perseroan. Dana tersebut juga digunakan untuk menunjang kegiatan usaha dan operasional TAXI.
Langkah-langkah tersebut dilakukan sejalan dengan upaya efisiensi. Pasalnya, pendapatan perseroan tercatat merosot.
Per Juni 2017, pendapatan taksi Express tercatat hanya sebesar Rp 158,73 miliar. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 374,06 miliar.
Menurut pihak TAXI, tingkat utilitas armada taksi mengalami penurunan karena adanya peralihan ke jasa transportasi berbasis aplikasi.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Taksi Express Sudah PHK 400 Karyawan