Berdayakan Warung, Distribusi Sembako Bisa Lebih Efisien
Untuk bisa memperluas chanelling gerakan ini, mesti memanfaatkan teknologi online atau e-commerce
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Adiatmaputra Fajar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Kemenkop dan UKM Agus Muharram, menyambut baik dan memberikan apresiasi pada Inkowapi (Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia). Bersama Sahara (Sahabat Usaha Rakyat) mereka meluncurkan program "Gelar 1.000 Agen Sembako.
"Kami menyambut baik dan mendukug sepenuhnya kegiatan Sahara dengan 1.000 agen sembako, dan berharap gerakan ini semakin luas, misalnya tahun depan bisa jadi 10 ribu agen sembako," ujar Agus Muharram, di Jakarta, Kamis (26/10/2017).
Agus berpesan, untuk bisa memperluas chanelling gerakan ini, mesti memanfaatkan teknologi online atau e-commerce.
"Pasalnya UKM tanpa IT akan tertinggal. Sekarang, tanpa ruang waktu, jarak, bisnis bisa dilakukan dengan menggunakan e-commerce," katanya.
Selain itu, kerjasama chanelling dengan pihak lain juga perlu diinisiasi. Misalnya melakukan penjajakan dengan Pertamina dimana pojok SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) bisa dimanfaatkan sebagai pusat distribusi sembako.
Baca: Polisi Temukan Miras saat Gerebek Toko Sembako, Pemiliknya Bingung
Berbagai pelatihan juga harus dilakukan agar pemilik warung sembako mulai kenal dengan manajemen dan pengeĺolaan arus kas dengan baik.
Lebih lanjut Agus Muharram mengatakan, dari sisi pembiayaan, Kemenkop dan UKM memiliki sejumlah program diantaranya dengan menfasilitasi Wirausaha Pemula (WP) pada 2018 dengan modal maksimum Rp 13 juta bagi 1.700 WP yang memenuhi persyaratan.
Selain itu, LPBD-KUMKM (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) juga akan menfasilitasi WP yang sudah berjalan minimal 2 tahun dengan plafon pinjaman maksimal Rp 50 juta dengan bunga 4,5 persen. Juga ada fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dimana suku bunganya direncanakan turun menjadi 7 persen pada tahun depan.
Sementara itu, Ketua Umum Inkowapi, Sharmila mengatakan kegiatan Inkowapi selama ini membina para pengusaha perempuan baik mikro kecil dan menengah.
"Kami melihat potensi besar dari warung-warung sembako yang dikelola ibu-ibu, karena itu melalui Sahara (Sahabat Usaha Rakyat) kami tergerak melakukan sesuatu yang baru," katanya.
Selama ini, kata dia warung-warung sembako itu jalan sendiri-sendiri, tanpa adanya kumpulan/organisasi atau koperasi. Akibatnya, pembelian barang yang mereka lakukan menjadi lebih mahal.
Baca: Sharmila Resto di Sleman Sajikan Menu Serba India
Ia memberi contoh, sebelum tergabung dalam koperasi, ibu-ibu membeli gula dari agen seharga Rp 13.000/kg, setelah menjadi anggota koperasi dan pembelian dilakukan kolektif, harganya pun lebih murah menjadi Rp 11.700 /kg.
"Selisihnya lumayan, dan itu menjadi daya tarik sehingga ibu-ibu banyak tertarik untuk bergabung," katanya.
Sahara, selain mengakomodasi pembelian bahan sembako, juga menyediakan layanan penjualan bersama dan pembiayaan bersama. Sembako Sahara juga sudah bisa diakses melalui playstore : sembako sahara
Sandiaga S. Uno menyatakan, Pemprov DKI sekarang punya kepedulian tinggi terhadap 2 hal : penyediaan lapangan pekerjaan dan stabilisasi harga bahan pokok.
"Berpuluh-puluh tahun belum pernah ada pelatihan yang berkaitan dengan ekonomi. Namun sekarang di setiap kecamatan akan ada pelatihan-pelatihan meliputi pelatihan keuangan, pelatihan produk. Insyaa Allah nanti produk-produknya akan bisa dijual di OKE OCE dan SAHARA,' katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.