Sulitnya Pertamina Bangun SPBU di Negara Lain
saat Pertamina berusaha membangun SPBU di negara-negara Asia Tenggara, pasti mengalami banyak kesulitan.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) ingin menjadi pemain kelas dunia di sektor hulu dan hilir energi. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut ternyata tak semudah membalik telapak tangan.
External Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita memberi contoh, saat Pertamina berusaha membangun SPBU di negara-negara Asia Tenggara, pasti mengalami banyak kesulitan.
"Bangun SPBU tidak segampang yang dibayangkan," ujar Arya di diskusi publik Tata Kelola Migas Untuk Kedaulatan Energi, Jakarta, Kamis (26/10/2017).
Arya menyebut ada sejumlah persyaratan dan perizinan yang harus dipenuhi agar Pertamina bisa bangun SPBU di luar negeri. Hal itu mulai dari luas lahan sampai infrastruktur yang harus disesuaikan dengan regulasi masing-masing negara.
"Mulai dari lahannya sampai infrastruktur," ungkap Arya.
Arya pun membandingkan birokrasi yang dibebankan kepada Pertamina jauh lebih banyak dibandingkan perusahaan asing ingin bangun SPBU di Indonesia.
"Regulasi, persyaratan, perizinan tidak sederhana seperti perusahaan asing mau bangun disini," kata Arya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.