Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pentingnya Strategi Berbasis Inovasi untuk Mempertahankan Bisnis

Dalam beberapa hal, Indonesia terbukti dapat menciptakan produk-produk inovatif berkualitas yang mampu masuk ke pasar global

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pentingnya Strategi Berbasis Inovasi untuk Mempertahankan Bisnis
Istimewa
Narasumber seminar Business Dialogue bertajuk “Inovasinya Indonesia: Mencari Pembuat Masa Depan” yang diselenggarakan Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya, di kampus Cilandak belum lama ini 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Globalisasi di sektor ekonomi dan liberalisasi di berbagai sektor perindustrian tidak terhindari.

Ini menimbulkan konsekuensinya pelaku bisnis di Tanah Air harus siap menghadapi pemain-pemain global di negerinya sendiri.

Untuk mampu bertahan dan sukses dalam persaingan yang begitu keras, harus mampu menghasilkan produk yang  berdaya saing tinggi.

"Agar perusahaan tetap bertahan dan sukses dalam persaingan harus memiliki strategi berbasis inovasi," kata Pengajar Bidang Inovasi dan Operations & Decisions Advisor Universitas Prasetiya Mulya, Ade Febransyah saat Business Dialogue bertajuk “Inovasinya Indonesia: Mencari Pembuat Masa Depan” yang diselenggarakan Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya, di kampus Cilandak belum lama ini.

Ade menyatakan, untuk mengetahui perkembangan inovasi produk, bisa dilacak dengan melihat  bagaimana orang Indonesia umumnya mengonsumsi barang yang dipakai sehari-hari.

Baca: Sejumlah Pengusaha Sambangi Istana untuk Bahas Hambatan Bisnis Swasta

Kebanyakan orang Indonesia  membeli kebutuhan barang seperti jam, telepon genggam, mobil, laptop, peralatan kesehatan, alat-alat kebugaran, kacamata dan lain-lain, yang didesain dan dibuat oleh perusahaan-perusahaan luar negeri.

Berita Rekomendasi

"Orang Indonesia masih beranggapan bahwa produk-produk lokal kita selalu kalah bersaing dengan produk-produk luar negeri,"  katanya.

Padahal dalam beberapa hal, Indonesia terbukti dapat menciptakan produk-produk inovatif berkualitas yang mampu masuk ke pasar global.

Untuk itu Indonesia perlu terus didorong untuk mengembangkan inovasi-inovasi lokal, yang muncul dan tercipta di Tanah Air.

Untuk itu diperlukan kepekaan kreatif para penginovasi, yang menurut keempat pembicara dalam seminar, sepakat menyebut “pertama-tama harus berangkat dari kebutuhan dan problem nyata di masyarakat”.

Baca: Buat Pesta Penikahan Sederhana dan Pakai Mobil Murah, Wanita ini Tetap Bangga, Begini Curhatannya

 Director of Corporate Innovative and Innovation Martha Tilaar Group, Kilala Tilaar menyatakan, sumber inovasi sebenarnya bisa digali dari negeri sendiri.

Dari perpektif industri kosmetik di tanah air misalnya, Indonesia adalah negara dengan biodiversitas plus kekayaan laut terkaya di dunia bila dibandingkan dengan Brasil yang memiliki kekayaan biodiversitas terlengkap sejagat.

“Brasil mungkin yang pertama ya dalam hal biodiversitasnya. Tapi kalau kita mengombinasikan biodiversitas Indonesia dengan kekayaan lautnya, kita ini nomor satu di dunia,” kata Kilala.

President Director PT Komatsu Indonesia, Pratjojo Dewo Sridadi menyatakan, di perusahaannya perlu berinovasi menyesuaikan kenyataan di lapangan.

"Umumnya yang disebut heavy equipment atau alat berat itu digunakan untuk pekerjaan konstruksi dan pertambangan, namun untuk kebutuhan khusus di Indonesia pada sektor kehutanan dan agro industri, alat-alat berat itu harus dikembangkan sesuai kebutuhan," katanya.

Baca: BEI Naikkan Target Jumlah Perusahaan IPO Jadi 38 Tahun Ini

Maka, kata dia lahirlah hydraulic excavator yang pertama diproduksi khusus untuk pekerjaan penebangan dan pengangkatan kayu di Indonesia.

Inovasi itu dengan demikian tak harus berarti “disrupsi”, yang sayangnya menurut Ade, sudah seperti menjadi mantra bagi banyak pelaku bisnis.

“Kita ini terlalu gagap dengan istilah ini. Banyak perusahaan saat ini ingin menjadi disruptor hanya karena ingin beda dengan yang lain, menawarkan nilai yang sama sekali baru dari sebelumnya. Padahal yang disasar adalah pelanggan dengan kebutuhan yang sama," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas