PLN Teken MoU Alirkan Daya Hingga 170 MVA
MoU tersebut dilakukan dengan PT Dinamika Sejahtera Mandiri (DSM) guna menyalurkan listrik smelter perusahaan tersebut.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk mendukung sektor industri dan bisnis di Kalimantan Barat.
MoU tersebut dilakukan dengan PT Dinamika Sejahtera Mandiri (DSM) guna menyalurkan listrik smelter perusahaan tersebut.
Serta MoU dengan PT Kurnia Jaya Raya (KJR) untuk pengembangan kawasan real estate yang berlokasi di Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau dan dengan .
Penandatanganan yang berlangsung Senin (30/10/2017) di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat itu dilakukan oleh General Manager PLN Wilayah Kalimantan Barat Richard Safkaur, Direktur DSM Peng Tjoan, dan Komisaris Utama KJR Swadono Adijanto yang juga disaksikan Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN, Machnizon.
Baca: Kronologis Porter di Bagasi Pesawat Citilink yang Nyaris Terbawa Penerbangan
General Manager PLN Wilayah Kalimantan Barat Richard Safkaur berharap dengan MoU tersebut iklim investasi di Kalimantan Barat pun akan semakin meningkat.
"Setelah beberapa proyek pembangkit di Kalbar berhasil COD (Commercial Operation Date), diharapkan akan diikuti dengan peningkatan penjualan terutama untuk pelanggan industri dan bisnis," ungkap Richard usai penandatanganan Mou, di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2017).
Untuk PT DSM, PLN akan memenuhi kebutuhan listrik untuk pembangunan smelter alumina DSM sebesar 150 MVA (Mega Volt Ampere) pada 2020 yang akan dimulai pada 2018 dan selesai pada 2020.
"Ini tambangnya bauxit, smelter untuk alumina listriknya butuh 150 MVA untuk cadangan kita, kita sekarang sedang feasibility study (FS), dua tiga tahun akan konstruksi," ungkap Direktur DSM Peng Tjoan, di kesempatan yang sama.
Sementara untuk pembangunan proyek PT KJR di kawasan Kubu Raya, PLN akan menyediakan energi listrik dengan daya 20 MVA untuk kawasan real estate yang akan dilengkapi mall, hunian, pusat perbelanjaan.
"Listrik tersebut akan memenuhi lahan proyek kami seluas 30 hektar, sejak pembangunan PLN sudah mengalirkan listrik juga, untuk pusat perbelanjaan Transmart akan kami buka Februari mendatang," ucap Komisaris Utama KJR Swadono Adijanto.
Melihat jumlah investasi yang semakin berkembang, PLN Wilayah Kalimantan Barat pun akan mempersiapkan pembangunan infrastruktur penunjang.
"Listrik kami di Kalimantan sudah cukup dan kami siap melayani para investor yang datang di Kalimantan Barat. Kita sama-sama punya milestone. Jadi ketika pabrik Bapak jadi, pembangkit kami untuk menyuplai pabrik Bapak juga jadi. Jadi pengusaha tidak perlu membangun pembangkit lagi," tutup Machnizon.
Pada 2018 PLN juga akan menambah supply listrik dari Malaysia (SESCO) hingga 200 MW, membangun pembangkit baru untuk semakin menambah daya dari pembangkit yang saat ini tersdedia di Sistem Khatulistiwa seperti PLTU Sintang 2x7 MW, PLTG MPP Kalbar 100 MW, PLTU 3 Kalbar 3 2x50 MW dan PLTU Kalbar 1 2x50 MW.
Sehingga kapasitas tersebut akan meningkatkan surplus energi dengan reserve margin lebih dari 30 persen.