Manajemen Pertamina Dipanggil Kantor Menko Perekonomian, Terkait Apa?
"Senin besok akan dipanggil, tapi rapat eselon 1, karena ini memang terlambat," katanya kepada Kontan akhir pekan kemarin.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pekan ini, Kantor Menko Perekonomian akan memanggil Pertamina dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk membahas pembangunan proyek kilang.
Wahyu Utomo, Deputi Bidang Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Perekonomian mengatakan, pemanggilan dilakukan karena sampai saat ini pembangunan kilang belum sesuai harapan.
Untuk Kilang Minyak Bontang misalnya, walaupun proyek bernilai Rp 197,58 triliun tersebut sudah diubah skemanya dari kerja sama pemerintah badan usaha menjadi penugasan ke PT Pertamina agar proyek tersebut bisa segera jalan, sampai saat ini belum pelaksanaannya belum sesuai harapan.
Padahal, proyek yang ditargetkan bisa menampung 300.000 barel minyak per hari tersebut diharapkan bisa konstruksi 2019 mendatang.
"Senin besok akan dipanggil, tapi rapat eselon 1, karena ini memang terlambat," katanya kepada Kontan akhir pekan kemarin.
Baca: Jalan Tol Becakayu yang Baru Diresmikan Jokowi Akhirnya Benar-benar Dijual Waskita Karya
Baca: Dijerat KPK, Setya Novanto Akan Minta Perlindungan Presiden Jokowi Jika Dipanggil Paksa
Wahyu mengatakan, jika dalam hasil evaluasi yang dilakukan Senin besok, Pertamina memang mengalami masalah dalam menjalankan proyek tersebut, pemerintah membuka kemungkinan untuk mengembalikan skema pembangunan proyek ke kerja sama badan usaha lagi.
"Karena kilang ini proyek strategis nasional yang belum jalan, listrik sudah, maka harus dipercepat, makanya ini kami ingin tahu komitmennya seperti apa," katanya.
Adiatma Sardjito, Juru Bicara Pertamina beberapa waktu lalu mengatakan, Pertamina masih berusaha menjalankan proyek kilang sesuai yang ditugaskan pemerintah. Saat ini, mereka masih menyeleksi investor yang akan dijadikan mitra oleh Pertamina dalam proyek tersebut
Reporter: Agus Triyono