Bank Mantap Luncurkan Program Wirausaha untuk Pensiunan
“Ini bentuk dukungan kepada pemerintah menumbuhkan jumlah wirausaha di Indonesia, khususnya dari kalangan pensiunan"
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) meluncurkan program wirausaha yang ditujukan untuk pensiunan bertajuk 'Wirausaha Mantap Sejahtera' di Rumah Mandiri Inkubator Bisnis, Jakarta Selatan.
Program tersebut ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dan menumbuhkan jiwa wirausaha bagi para nasabah pensiunan PNS dan TNI/ Polri.
Program ini diharapkan dapat mendukung produktivitas dan menambah nilai ekonomi masyarakat, khususnya para calon pensiunan maupun pensiunan.
Direktut Utama Bank Mantap, Josephus K Triprakoso mengatakan, Wirausaha Mantap sejahtera adalah program wirausaha yang terintegrasi antara pelatihan ide praktek usaha, pengembangan diri dan mentoring usaha berkelanjutan, dengan tujuan agar para calon pensiunan/pensiunan dapat berkarya membangun usaha dan hidup sejahtera di masa pensiun.
Baca: Menikmati Keindahan Pesona Ikan Arapaima di Agrowisata Sido Muncul
Baca: Bensu Ribut-ribut dengan Jessica Iskandar, Begini Reaksinya Ketika Dibilang Cuma Settingan
Melalui program Wirausaha Mantap Sejahtera, Bank Mantap ingin menciptakan komunitas-komunitas wirausaha yang anggotanya adalah para calon pensiunan/pensiunan yang memiliki minat usaha yang sama dengan jenis usaha sesuai dengan potensi lokal daerah tempat para pensiunan tersebut berada.
“Ini bentuk dukungan kepada pemerintah menumbuhkan jumlah wirausaha di Indonesia, khususnya dari kalangan pensiunan,” ujar Josephus di Mandiri Inkubator, Jakarta Selatan, Selasa (14/11/2017).
Sementara itu, menurut Direktur Bank Mantap Wahyudi, Indonesia akan mengalami populasi lansia pada tahun deng jumlah mencapai 80 lansia sehingga Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah lansia terbesar di dunia berdasarkan data UN Population Projection.
“Ini berpotensi menjadi bagi populasi usia produktif di mana lansia tersebut menderita sakit, tidak mampu melakukan apa apa dan tergantung kepada orang in ditambah 53 persen masyarakat Indonesia khawatir akan kemampuan masa pensiun yang berkecukupan,” ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.